> >

Kemendagri Bantah Pernyataan Andi Arif soal Utusan Presiden Jokowi Minta Jatah Wagub Papua

Politik | 25 September 2022, 07:20 WIB
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief usai diperiksa Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/5/2022). (Sumber: KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

Sebelumnya melalui akun Twitter pribadinya Andi Arief menyatakan Gubernur Papua sekaligus Ketua DPD Demokrat Papua, Lukas Enembe dan Wakil Ketua DPRD Papua dari Partai Demokrat, Yunus Wonda mendapat ancaman akan dijerat kasus hukum dari pihak yang mengaku utusan Presiden Jokwi.

Menurut Andi ancaman jeratan hukum lantaran Demokrat tidak memberikan kursi wakil gubernur Papua yang kosong setelah Klemen Tinal meninggal pada 21 Mei 2021.

Baca Juga: Tegas! KPK Minta Lukas Enembe Segera Hadiri Pemeriksaan di Jakarta Pekan Depan

Kicauan Andi Arief di Twitter pribadinya terkait ancaman jeratan hukum tersebut juga diteruskan ke akun Twitter Menkopolhukam Mahfud MD

"Pak Prof @mohmahfudmd kami terus bantu KPK selama murni penegakan hukum. Meski, ancaman pada Pak LE dan calon wakil Gubernur Yunus Wonda muncul setelah Pak LE tolak Jendral Waterpau usulan Pak Jokowi, karena Waterpau tak dapat dukungan partai meski maunya Presiden Jokowi," tulis Andi, Jumat (23/9/2022).

"Demokrat sadar bahwa pemberantasan korupsi kamilah partai yang paling mendukung dan konsisten. Tapi kami juga tahu betul bahwa sebelum men-TSK-kan Pak LE utusan Presiden menemui Demokrat agar kekosongan Wagub diisi orang Jokowi. Dan, kami menolak memenuhi permintaan Presiden," ujar Andi di akunt Twitternya.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU