> >

Maarif Institute: Presiden Jokowi Sosok yang Tepat Raih Global Citizen Award

Peristiwa | 23 September 2022, 10:59 WIB
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) mewakili Presiden Joko Widodo menerima langsung penghargaan Global Citizen Award dari lembaga Atlantic Council di New York, Amerika Serikat. (Sumber: ANTARA/HO-Kemlu RI/aa.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Maarif Institute menilai Presiden RI Jokowi merupakan sosok yang tepat untuk meraih penghargaan "Global Citizen Award" dari The Atlantic Council (lembaga pemikiran Amerika Serikat).

Abdul Rohim Ghazali, selaku Direktur Eksekutif Maarif Institute, menyatakan bangsa Indonesia patut merasa bangga dan mengapresiasi prestasi yang diraih Presiden Jokowi.

"Kita patut bangga sekaligus mengapresiasi The Atlantic Council yang telah memberikan award (penghargaan) ini kepada sosok yang tepat," kata Rohim, dilansir dalam siaran pers yang diterima tim Kompas.TV, Jumat (23/9/2022).

Menurut Rohim, penghargaan ini menjadi semacam pemacu (booster) bagi Presiden Jokowi untuk bekerja lebih keras dan cerdas dalam upaya menyukseskan misi Indonesia di G20.

Diketahui misi Indonesia di G20 yakni menguatkan arsitektur kesehatan global yang tangguh, menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menguatkan energi terbarukan, serta meningkatkan pendidikan.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Dikebut, Apa Strategi Presiden Jokowi untuk Indonesia di Sisa Jabatannya?

Selanjutnya, Rohim juga menilai penghargaan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memiliki peran besar dalam mengurangi dampak perang antara Rusia dan Ukraina, terutama pada sektor pangan, energi, dan keuangan.

Oleh karena itu, setelah menerima "Global Citizen Award", Maarif Institute berharap Presiden Jokowi dapat berperan lebih aktif mendorong kerja sama internasional yang memuliakan perdamaian dan kemakmuran bersama.

Berikutnya, tambah dia, di tengah polarisasi politik global, Presiden Jokowi diharapkan pula mampu mengokohkan kembali solidaritas kemanusiaan dunia internasional yang tercabik akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

"Hanya dengan mengokohkan solidaritas kemanusiaan di tingkat global, perang bisa dihentikan dan bencana kemanusiaan yang lebih luas bisa dihindari," kata Rohim.

Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU