> >

Santri Gontor yang Meninggal Sering Curhat ke Ibunya: Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes

Peristiwa | 11 September 2022, 09:47 WIB
Santri pondok pesantren Darussalam Gontor yang meninggal, AM (17), mengaku pada sang ibu berniat untuk mengubah sistem pendidikan di pesantren tersebut. (Sumber: Kompas.com/Aji Yulianto Kasriadi Putra)

PALEMBANG, KOMPAS.TV – Santri pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang meninggal karena diduga mengalami penganiayaan, AM (17), mengaku pada sang ibu berniat untuk mengubah sistem pendidikan di pesantren tersebut.

Menurut ibu kandung AM, Soimah, niat tersebut sering disampaikan oleh anaknya saat sedang pulang ke Palembang.

Kata Soimah, kalimat-kalimat itu sering dilontarkan AM saat mereka sedang duduk bersama dan mengobrol.

“Sebelum anak saya meninggal, almarhum selalu berceloteh kepada saya, ingin memperbaiki sistem ponpes," kata Soimah, Sabtu (10/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Namun, saat itu Soimah belum paham maksud dari perkataan putra sulungnya tersebut, sehingga tak terlalu menanggapi serius.

Baca Juga: Belum Jadi Tersangka Kematian Santri Gontor, Polisi: Masih di Bawah Umur, Pelaku akan Didampingi

"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan, pengawasan kepada senioritas,” imbuh dia.

Saat ini, ia dan suaminya akan terus melanjutkan proses hukum terhadap pelaku yang menyebabkan AM meninggal dunia.

Tujuannya, kata dia, agar tak ada lagi korban selanjutnya dalam kalangan di pondok pesantren.

“Saya sebagai seorang ibu dari AM tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya,” ujarnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU