> >

Tanggapi Bjorka, Menkominfo Heran Illegal Hacker Malah Dielu-elukan seperti Pahlawan

Peristiwa | 10 September 2022, 04:25 WIB
Menkominfo Johnny G Plate heran ilegal hacker malah dielu-elukan sebagai pahlawan. (Sumber: Dok. Kominfo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengaku heran illegal hacker malah dielu-elukan seperti pahlawan.

Di Indonesia, saat ini sedang marak peretasan yang terjadi. Salah satu hacker yang menjadi dalang adalah Bjorka, yang mengeklaim berhasil membobol data pribadi di sejumlah perusahaan atau pemerintahan.

Seakan menantang, Bjorka bahkan sempat menuliskan pesan kepada pemerintah Indonesia agar "jangan bodoh".

Menanggapi fenomena peretasan ini, Johnny merasa heran kenapa illegal hacker, seperti Bjorka, malah dianggap sebagai pahlawan.

“Aneh kita? Saya lihat beritanya kok, ilegal hacker ini menjadi seperti pahlawan yang dielu-elukan,” kata Johnny G Plate dikutip dari Tribunnews, Jumat (9/9/2022).

Menurutnya, jika masyarakat terkesan seperti memberi dukungan, maka hal tersebut justru mencerminkan bahwa publik turut membuat ruang digital menjadi tidak sehat.

“Kalau memberikan dikungan seperti itu, kita mengambil bagian di dalam yang membuat ruang digital kita kotor,” lanjutnya.

“Jangan sampai ruang kita diisi dengan illegal hacker yang menjadi pahlawan,” tutur Johnny.

Baca Juga: Marak Kasus Kebocoran Data Pribadi, Menkominfo: Itu Tanggung Jawab BSSN

Dia pun berharap, agar tendensi dukungan kepada illegal hacker itu tidak terjadi lagi. Johnny lalu meminta seluruh pihak bekerja sama membenahi ekosistem digital di Indonesia.

“Sektor bisnis telekomunikasi bersama pemerintah membangun infrastruktur, masyarakat, sineas-sineas kita membangun kreasi-kreasi baru untuk mengisi ruang digital kita,” ujarnya.

Sementara untuk perlindungan terhadap data pribadi, Johnny ingin RUU PDP (Perlindungan Data Pribadi) dapat segera disahkan oleh DPR.

Dengan begitu maka akan ada payung hukum yang mengikat dan mengatur terkait perlindungan data pribadi masyarakat.

“Mudah-mudah segera bisa disahkan sebagai undang-undang dalam rapat paripurna DPR RI, sebagai payung-payung hukum, untuk mendukung industri kita hulu dan hilir, mulai dari penggelaran infrastruktur telekomunikasi,” ucap Johnny.

Bjorka Kembali Berulah, Transaksi Surat dan Dokumen Presiden RI Diduga Bocor

Sementara itu, Bjorka pada Jumat (9/9/2022) kembali melakukan aksinya. Dia mengeklaim telah berhasil meretas data-data yang dimiliki oleh Presiden RI.

Bjorka kembali mengeklaim telah membobol data Presiden RI yang berisi transaksi surat dan dokumen, termasuk dari BIN, dan menjualnya di forum Breached. (Sumber: Tangkapan layar thread di Breached.to)

Dalam sebuah thread di forum Breached, sebanyak 679 ribu transaksi surat dan dokumen untuk Presiden, termasuk dari BIN, diduga telah bocor.

File sebesar 40 mb atau 189 mb sebelum dikompres itu diunggah dalam sebuah thread berjudul "Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K".

Transaksi surat dan dokumen Presiden RI yang diklaim oleh Bjorka berhasil ia retas. (Sumber: Tangkapan layar thread di Breached.to)

Namun belum bisa dipastikan apakah data yang diretas oleh Bjorka itu asli atau tidak. Belum ada tanggapan resmi dari pihak Kemenkominfo atau dari Kepresidenan.

Baca Juga: Data 105 Juta Penduduk Indonesia Hingga BIN Diduga Bocor, Dave Laksono : Bukti Keamanan Siber Lemah

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU