> >

BBM Naik, Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Semakin Menyusahkan Rakyat

Peristiwa | 5 September 2022, 07:56 WIB
Seorang polisi mengawasi pembelian BBM subsidi di salah satu SPBU di Kabupaten Lombok Barat, NTB. (Sumber: ANTARA/HO-Polres Lobar)

Padahal, kata Fahri, sesuai amanat konstitusi pemerintah memiliki tugas membantu rakyat menghadapi kesulitan hidup.

“Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka,” ucap Fahri.

Oleh sebab itu, Fahri mendesak berharap pemerintah untuk stop mengikuti protokol kaum kapitalis yang tidak menghendaki adanya dukungan kepada rakyat melalui pemberian subsidi.

Baca Juga: Pengamat: Narasi Komnas HAM soal Pelecehan Seksual Bisa Jadi Dasar Putri Candrawathi Bela Diri

“Mereka (kaum kapitalis, red) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar,” ujar Fahri.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah pada Sabtu (3 September 2022) telah menaikan harga BBM.

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu/liter. Lalu, solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter dan Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

Jauh sebelum kenaikan diputuskan, Presiden Jokowi mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502, triliun, dan angka ini diprediksi akan meningkat terus.

Atas dasar itu, pemerintah kemudian melakukan penyesuaian harga beberapa jenis BBM dengan mengatakan kebijakan itu adalah sebagai pilihan terakhir.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU