> >

Ahli Digital Forensik Sebut CCTV di Rumah Ferdy Sambo Sudah Diedit, Ini Analisisnya

Kompas petang | 20 Agustus 2022, 20:21 WIB
Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri menjelaskan kasus menghilangkan barang bukti berupa CCTV di tempat kejadian perkara pembunuhan Brigadir J, Jumat (19/8/2022). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli digital forensik Abimanyu Wachjoewidajat memaparkan hasil analisisnya terkait video rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo yang beredar di publik. Ia meyakini rekaman CCTV yang menampilkan Putri Candrawathi di garasi rumahnya itu sudah diedit.

Menurut Abimanyu, dalam rekaman CCTV yang diambil dari garasi rumah Ferdy Sambo itu terlihat dua kendaraan. Kendaraan berwarna hitam sudah terkompres menjadi 1:1, padahal CCTV menampilkan layer lebar dengan ukuran 4:3 atau 16:9.

Rekaman CCTV itu disebut sudah diedit, kata Abimanyu, juga bisa dilihat ketika Putri Candrawathi (PC) keluar dari garasi sekitar pukul 17.10 WIB, dan ketika itu tampak suasana di luar rumah masih terang. Kemudian pukul 17.23 WIB, tampak PC sudah berganti baju dan kondisi di luar rumah sudah gelap.

Baca Juga: Ahli Digital: Sebelum Dirusak, CCTV Sambo Sudah "Diback Up"

“Daerah mana di Jakarta yang jam setengah enam sore sudah gelap?!” ujarnya.

Oleh karena itu, ia meyakini, jam di CCTV sudah teredit. Terlebih, pada umumnya, rekaman CCTV tersimpan dalam durasi tertentu. Per data bisa berdurasi 10 menit atau satu jam.

“Jadi yang beredar itu sudah tidak lebih dari video biasa yang bisa dipotong, diedit, di-cropping,” ucapnya.

Ia juga mempertanyakan soal CCTV di pos satpam. Seharusnya, CCTV di pos satpam, tekan Abimanyu, bisa merekam arah pergi mobil Putri Candrawathi. Namun, rekaman CCTV itu tidak ada.

Abimanyu mengungkapkan, ada kemungkinan kerusakan CCTV yang disebut dalam awal kasus adalah kerusakan controller. Sebab, dalam jumpa pers terbaru dirilis barang bukti baru berupa tablet dan komputer.

Baca Juga: Rekaman CCTV Jadi Petunjuk Keterlibatan Putri Candrawathi dalam Pembunuhan Brigadir J

“Ada kemungkinan sudah dirusak hard disk-nya , tetapi sudah disalin atau dikopi ke komputer itu,” tuturnya.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU