> >

Jokowi soal Komitmen Membangun Indonesia dari Desa: Betul-Betul Ada Perubahan, Saya Sering ke Desa

Peristiwa | 16 Agustus 2022, 08:21 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sektor Infrastruktur menjadi salah satu fokus utama dalam era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).  Presiden juga terus berkomitmen untuk membangun Indonesia yang merata.

Arah pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa (Jawa sentris), atau kota-kota besar lainnya, tapi merata di wilayah pinggiran, perbatasan hingga ke pelosok desa (Indonesiasentris).

Hal disampaikannya, dalam wawancara khusus oleh Pimpinan Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra di ruang Veranda Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022), yang diterbitkan hari ini, Selasa (16/8/2022).

"Itu (pembangunan Indonesiasentris) terus digaungkan dan diwujudkan dalam sebuah pembangunan konkret, infrastruktur di pinggiran," kata Jokowi dikutip dari Kompas.id, Selasa (16/8/2022).

"Airport misalnya, di Pulau Miangas, kemudian pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Skouw, di Sota Merauke, Motaain, Motamasin, NTT kemudian di Aruk, Nanga Badau, di perbatasan Malaysia dan masih banyak yang kita perbaiki dan bangun. Bukan hanya pos perbatasannya saja, tapi juga infrastrukturnya kita bangun."

Kepala negara ini mengatakan, dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat di berbagai wilayah di Tanah Air akan merasa menjadi bagian dari Indonesia. 

"Kita ingin mereka memiliki kebanggaan dan merasa memiliki negara karena merasakan pembangunannya ada," ujarnya.

Lalu apakah pembangunan dari pinggiran tersebut telah terwujud?

Terkait hal ini, Jokowi mengeklaim pembangunan fisik wilayah pinggiran dan desa melalui penyaluran dana desa telah menunjukkan hasil.

"Coba ditanyakan ke desa, misalnya. Betul-betul ada perubahan besar. Saya sering ke desa, kelihatan jalan-jalannya, infrastruktur kecil-kecil, jembatan-jembatan kemudian embung di desa," ujarnya.

Dia menambahkan, dari dana tersebut, sudah ada jalan desa yang dibangun sepanjang 227 ribu kilometer hingga embung sebanyak 4.500 unit.

Baca Juga: Saat Jokowi Cerita Sulitnya Bangun Bendungan, Panen Hingga 3 Kali Setahun dan Swasembada Beras

"Ini orang nggak menghitung, padahal dampak dari bendungan sebanyak 4.500 embung dan 1,1 juta hektar irigasi yang dibangun ini, secara nggak langsung munculnya di swasembada (pangan) ini. Kita kan nggak nyangka secepat ini juga," kata Jokowi menegaskan.

"Itulah yang dirasakan langsung oleh rakyat, dan itulkah yang saya sampaikan, membangun dari pinggiran, membangun Indonesiasentris."

Dia mengatakan, sampai dengan tahun 2022, untuk berbagai pembangunan di desa tersebut, pemerintah telah menyalurkan Dana Desa sebesar Rp468 triliun.

"(Kita) belum pernah mengeluarkan dana desa sebesar Rp 468 triliun, belum pernah dalam sejarah kita. Hanya memang sekarang kita kan membangunnya tidak hanya infrastruktur jalan dan irigasi saja, juga pasar desa, BUMDes, dan air bersih di desa," jelasnya. 

"Seperti air bersih, misalnya ada 1,2 juta kilometer sambungan, dan posyandu telah terbangun 38.000. Lalu sumur sebanyak 59.000 unit, dan 56.000 PAUD."

Kepala negara menuturkan manfaat dari pembangunan tersebut nanti dirasakan oleh rakyat setelah sumber-sumber daya manusia dari desa ini jauh lebih baik.

"Saya kira goal-nya akan kelihatan 5-10 tahun akan datang," ungkapnya. 

Kendati demikian, Jokowi menegaskan pemerataan pembangunanakan berjalan cepat dan mengarah ke tujuan jika semua pihak dapat fokus dan bekerja sama dalam mewujudkan Indonesia sentris. 

"Ya, asal kita membangunnya itu. Yang paling penting itu, fokus dan terarah, sehingga bisa tepat pada sasaran," pungkas Jokowi. 

Baca Juga: Subsidi Energi Tembus Rp502 T, Jokowi: Enggak Ada Negara Seberani Kita

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.id


TERBARU