> >

Duduk Perkara Warga Pulogadung Bangun Tembok 2 Meter Tutup Akses Jalan Rumah Tetangga

Peristiwa | 4 Agustus 2022, 11:38 WIB
Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2022). Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke jalan warga terhambat. Tembok itu dibangun tetangga Anisa sendiri, Widya. (Sumber: KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Berikut ini merupakan duduk perkara dua warga Pulogadung cekcok karena tembok tinggi menghalangi jalan rumah tetangga dan viral di media sosial. Warga yang merasa dirugikan itu bernama Anisa (40) sedangkan pembuat tembok tinggi itu tetangganya bernama Widya (45). 

Tepat di depan rumah Anisa dan keluarganya ada tembok sepanjang dua meter. Posisinya tepat berdiri di depan rumahnya di RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Untuk keluar ke jalan umum, Anisa hanya punya jalan berupa celah kosong antara tembok dan tiang, sekitar 20 hingga 30 sentimeter. Bahkan, untuk melalui jalan sempit itu, harus dengan cara memiringkan badan dan itu sulit dilakukan. 

Tembok itu dibikin oleh tetangganya sendiri, Widya (45) yang mengaku kesal atas kelakuan keluarga Anisa. Kekesalan itu terakumulasi sejak 2019.

Rumah Widya berada di pojok atau di ujung gang buntu. Pintu keluar rumahnya kebetulan tepat di samping rumah Anisa.

Baca Juga: Terjebak di Kamar Mandi, Satu Warga Tewas jadi Korban Kebakaran di Pulogadung

Kesal Berujung Pembuatan Tembok Tinggi 

Dalam pengakuan Widya, ia sudah pernah memperingatkan keluarga Anisa untuk memarkir kendaraan dengan rapi, agar akses keluar-masuk dari rumah Widya tidak terhalang.

Namun, seiring berjalannya waktu, muncul friksi antara keluarga Widya dan Anisa.

"Sebenarnya bukan masalah parkir motor, bukan. Itu pemicu saja. Ketika ada akses mau ke rumah kami, mengantar barang, (kami) terganggu. Kami tegur dengan baik, tetapi kami dapat ucapan yang tidak layak," ujar Widya di lokasi, Rabu (3/8/2022) dilansir kompas.com.

Widya mengeklaim, ia sering mendapatkan perkataan kotor dari keluarga Anisa.

Friksi berkembang hingga Widya memutuskan mendirikan tembok di depan rumah Anisa. Tembok itu, lanjut Widya, masih berada di atas tanahnya.

Orangtua Widya membeli tanah yang ditempati Widya sekarang, sekalian membeli akses jalannya.

Tembok yang didirikan belakangan ini, masih berada di akses jalan tersebut atau berada di atas tanah Widya. Tanah itu dibeli pada 1978.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : kompas.com


TERBARU