> >

Tuntut Legalisasi Ganja Medis, Santi: Saya Hanya Ibu yang Perjuangkan Hak Kesehatan Anak

Kompas petang | 27 Juni 2022, 19:26 WIB
Santi Warastuti, perempuan yang menuntut legalisasi ganja medis menyebut dirinya hanya ibu yang perjuangkan hak kesehatan anaknya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS,TV – Video tentang seorang ibu yang membawa poster meminta legalisasi ganja untuk medis viral di sejumlah media.

Ia menyebut dirinya hanya seorang ibu yang perjuangkan hak kesehatan anaknya.

Kepada Kompas TV, ibu bernama Santi Warastuti itu menceritakan upayanya menuntut legalisasi ganja sejak tahun 2020 lalu yang hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Permintaannya agar Mahkamah Konstitusi (MK) melegalkan ganja untuk pengobatan berawal dari kondisi kesehatan puterinya.

Sang puteri, Fika, mulai sakit sejak tahun 2015 lalu, saat Santi masih bekerja di salah satu perusahaan di Bali.

“Jadi Fika mulai sakit itu tahun 2015, berawal dari anak yang sehat, periang. Dia mulai sakit ketika TK nol besar,” kata Santi sambil menahan isak, dalam dialog di Kompas Petang, Kompas TV, Senin (27/6/2022).

Saat berada di sekolah, Fika beberapa kali pingsan, lemas, dan muntah-muntah.

Baca Juga: Viral Seorang Ibu Butuh Ganja Medis Untuk Anaknya, Begini Respons DPR

Ia pun membawa Fika pulang dan beristirahat selama satu hingga dua hari, sampai Fika merasa kembali sehat dan bisa bersekolah.

Tapi, peristiwa itu berulang hingga beberapa kali, bahkan Fika mengalami kejang. Sampai akhirnya Santi membawanya untuk periksa ke dokter ahli syaraf.

“Setelah itu muncul kejang. Kita bawa ke dokter syaraf anak. CT scan, divonis epilepsi, karena kejang tanpa demam,” ungkapknya.

“Sejak saat itu Fika mulai minum obat antikejang. Lama kelamaan kejang masih ada, kemampuannya menurun, motorik kasar menurun, motorik halus menurun,” lanjutnya.

Lama kelamaan kondisi kesehatan Fika semakin menurun. Anak kecil itu tidak mampu lagi berjalan, dan harus keluar masuk rumah sakit.

Kejang yang dialami oleh Fika pun terus berulang, dan akhirnya sampai kondisi yang seperti saat ini.

Baca Juga: Aksi Seorang Ibu Perjuangkan Ganja untuk Medis demi Anaknya, Jalan di CFD hingga Gedung MK

“Pertama memang vonisnya epilepsi, kemudian muncul radang otak, kemudian dengan kondisi seperti ini dia disebut cerebral palcy,” tuturnya.

Awal gejala penyakit tersebut, kata Santi, muncul saat Fika berumur sekitar enam menuju tujuh tahun.

Saat itu, kata Santi, Fika mulai sama sekali tidak bisa jalan.

Hingga kini upaya pengobatan yang ditempuh oleh Santi untuk Fika masih terus berjalan. Ia secara rutin kontrol ke rumah sakit.

“Kontrol rutin tiap bulan, kami menggunakan BPJS, di sana obat-obatan memang tercover, terapi juga. Fika minum obat kejang itu tiga macam, dan itu belum menghentikan kejangnya sama sekali,” tambahnya.

“Kalau ada alternatif lain, ada obat lain yang bisa memperbaiki kualitas hidup Fika, salah saya apa? Saya di jalan yang benar begitu lho, Mbak,” katanya.

Santi juga menjelaskan, tujuannya ke MK adalah mengingatkan bahwa gugatan tentang legalisasi ganja medis yang diajukannya sudah terlalu lama.

Baca Juga: Aksi Ibu Carikan Obat Ganja untuk Anaknya yang Mengidap Cerebral Palsy Undang Simpati

“Kita sudah menunggu selama dua tahun. Kita kejar-kejaran dengan waktu karena kesehatan anak itu kan kalau masih ada kejang itu menurun,” ucapnya.

Selain itu, Santi juga ingin membuka mata banyak orang, bahwa ada obat lain yang bisa dipakai untuk anak-anak yang mengalami penyakit seperti Fika.

Membuka mata hati orang lain, bahwa ini lho ada Fika yang memerlukan obat lain, karena selama ini sudah mengonsumsi obat medis tetapi tidak menghentikan kejangnya. Saya hanya seorang ibu yang memperjuangkan hak kesehatan anak saya,” tegasnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU