> >

Tuntut Legalisasi Ganja Medis, Santi: Saya Hanya Ibu yang Perjuangkan Hak Kesehatan Anak

Kompas petang | 27 Juni 2022, 19:26 WIB
Santi Warastuti, perempuan yang menuntut legalisasi ganja medis menyebut dirinya hanya ibu yang perjuangkan hak kesehatan anaknya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Lama kelamaan kondisi kesehatan Fika semakin menurun. Anak kecil itu tidak mampu lagi berjalan, dan harus keluar masuk rumah sakit.

Kejang yang dialami oleh Fika pun terus berulang, dan akhirnya sampai kondisi yang seperti saat ini.

Baca Juga: Aksi Seorang Ibu Perjuangkan Ganja untuk Medis demi Anaknya, Jalan di CFD hingga Gedung MK

“Pertama memang vonisnya epilepsi, kemudian muncul radang otak, kemudian dengan kondisi seperti ini dia disebut cerebral palcy,” tuturnya.

Awal gejala penyakit tersebut, kata Santi, muncul saat Fika berumur sekitar enam menuju tujuh tahun.

Saat itu, kata Santi, Fika mulai sama sekali tidak bisa jalan.

Hingga kini upaya pengobatan yang ditempuh oleh Santi untuk Fika masih terus berjalan. Ia secara rutin kontrol ke rumah sakit.

“Kontrol rutin tiap bulan, kami menggunakan BPJS, di sana obat-obatan memang tercover, terapi juga. Fika minum obat kejang itu tiga macam, dan itu belum menghentikan kejangnya sama sekali,” tambahnya.

“Kalau ada alternatif lain, ada obat lain yang bisa memperbaiki kualitas hidup Fika, salah saya apa? Saya di jalan yang benar begitu lho, Mbak,” katanya.

Santi juga menjelaskan, tujuannya ke MK adalah mengingatkan bahwa gugatan tentang legalisasi ganja medis yang diajukannya sudah terlalu lama.

Baca Juga: Aksi Ibu Carikan Obat Ganja untuk Anaknya yang Mengidap Cerebral Palsy Undang Simpati

“Kita sudah menunggu selama dua tahun. Kita kejar-kejaran dengan waktu karena kesehatan anak itu kan kalau masih ada kejang itu menurun,” ucapnya.

Selain itu, Santi juga ingin membuka mata banyak orang, bahwa ada obat lain yang bisa dipakai untuk anak-anak yang mengalami penyakit seperti Fika.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU