> >

Jokowi akan ke Ukraina dan Rusia, Guru Besar UI: Bukan Mendamaikan, tetapi Minta Gencatan Senjata

Politik | 24 Juni 2022, 05:05 WIB
Presiden Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Juni 2022. (Sumber: Tangkapan layar konferensi pers Kemenlu RI)

Menurut Hikmahanto, Rusia dan Ukraina saat ini membutuhkan pihak ketiga seperti Indonesia untuk mereka melakukan gencatan senjata.

"Saya rasa Rusia dengan Ukraina sangat membutuhkan pihak ketiga seperti Indonesia untuk membantu mereka (melakukan gencatan senjata)," ucap dia.

"Karena kalau kita bandingkan dengan Israel dan Turki, itu kan dilakukan di awal-awal serangan. Sekarang setelah lama, mungkin saja Rusia sudah terkuras uang dan tenaga, mereka sudah capek, demikian juga dengan Ukraina."

Karena itu, Hikamahanto menyebut bukan hanya satu negara, tetapi keduanya membutuhkan peran Indonesia agar gencatan senjata bisa benar-benar dilakukan.

Baca Juga: Jokowi Bakal Jadi Pemimpin Asia Pertama yang Kunjungi 2 Negara Konflik Ini, Rusia-Ukarina!

"Membutuhkan peran dari Indonesia agar tindakan menghentikan perang itu atau gencatan senjata, bukan karena keinginan dari salah satu pihak, tapi menggunakan alasan Indonesia yang meminta mereka," ujar Hikamahanto.

Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan Presiden Jokowi akan dikawal 39 personel pasukan elite selama berada di Kiev, Ukraina.

Tim tersebut terdiri atas 10 personel yang masuk dalam tim penyelamatan, 19 personel grup utama, dan 10 personel tim pendahulu yang akan berada di Ukraina lebih dulu.

Sebetulnya, Tri mengungkapkan, tim penyelamatan biasanya tidak diikutsertakan dalam beberapa kegiatan kepala negara.

Baca Juga: Invasi Rusia-Ukraina, Indonesia Kena Imbasnya: Eskpor Komoditas Nonmigas Melonjak Naik!

Namun, kunjungan Presiden Jokowi kali ini berbeda. Karena itu, tim penyelamatan turut dilibatkan. Tri menyebut tim penyelamatan akan ditugaskan menggunakan pakaian dinas lapangan TNI.

"Namun, untuk main group-nya (grup utama), kami sendiri tetap penyelamatan dengan meng-cover beliau secara langsung," ucap dia.

"Nanti kalau seandainya tim penyelamatan punya tugas masing-masing, itu juga sudah kami siapkan."

Baca Juga: AS Bentuk Tim untuk Bantu Ukraina Usut Dugaan Kejahatan Perang Rusia

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU