> >

Pengamat : Andai Pemilu Dilakukan Hari ini, Lima Partai Islam Gagal Menempatkan Kader di DPR

Rumah pemilu | 21 Juni 2022, 11:09 WIB
KPU merencanakan pendaftaran partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 akan dibuka mulai 1 sampai 7 Agustus 2022. Lantas, bagaimana potensi partai Islam, berdasarkan Survey Litbang Kompas menurun?  (Sumber: Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin menilai hasil survey Litbang Kompas bulan Juni 2022 ini soal partai islam yang suaranya tidak beranjak naik,  bisa jadi peringatan dini. 

Bahkan, kata dia, jika pemilu dilakukan pada hari ini, berdasarkan survey tersebut, maka partai Islam ini berpotensi untuk gagal menempatkan kadernya di DPR.

“Survei terbaru Litbang Kompas (Juni 2022) menunjukan elektabilitas partai Islam tak beranjak naik, bahkan cenderung menurun,” papar Hanif kepada KOMPAS.TV (21/6/2022).

Ia pun menyebut, survei dari Litbang Kompas ini seperti meneguhkan survey sebelummya yang menyebut hal yang sama, yakni penurunan atau bisa dikatakan stagnan untuk partai-partai berbasiskan Islam ini.

Partai Islam itu, menurut Hanif adalah PPP, PAN, Gelora, Partai Ummat dan PBB.

“Hasil survei Litbang Kompas tidak jauh beda dengan hasil survei Charta Politica yang diadakan awal Juni 2022, menempatkan elektabilitas 5 partai Islam (PPP, PAN, Partai Gelora, Partai Ummat, dan PBB) berada di bawah ambang batas Parliamentary Threshold (4 persen). Data-data ini perlu menjadi early warning (peringatan dini) bagi partai,” paparnya.

“Andai pemilu diadakan saat ini, maka kelima partai Islam tersebut gagal menempatkan kadernya di DPR RI,” sambungnya.

Ia pun menyebut soal kepercayaan masyarakat yang dinilainya menurun pada partai Islam tersebut. 

“Dengan kata lain, kelima partai tersebut tidak dipercayai masyarakat untuk menjadi saluran aspirasi politik. Dua partai lainnya, PKB dan PKS tetap tidak naik. Masih bertahan di 6 besar tapi juga tidak signfikan,” ungkapnya

Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas: Partai Islam Tak Beranjak Naik, Cenderung Turun

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU