Kompas TV nasional politik

Hasil Survei Litbang Kompas: Partai Islam Tak Beranjak Naik, Cenderung Turun

Kompas.tv - 21 Juni 2022, 06:31 WIB
hasil-survei-litbang-kompas-partai-islam-tak-beranjak-naik-cenderung-turun
Pertemuan PKB dan PKS pada 2021 lalu. Apakah mereka bersatu pada 2024 mendatang? Peneliti ungkap hal ini (Sumber: (Sumber: Kompas.com))
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Hasil terbaru Survei Litbang Kompas menyoroti elektabilitas partai peserta pemilu. Dari semua partai politik, partai berbasis Islam tidak menunjukkan kenaikan bahkan ada kecenderungan stagnan dan menurun.   

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya, menunjukkan angka elektabilitas 5,4 persen.

Bahkan PKS, jika dibandingkan dengan hasil survei pada Januari lalu, yakni 6,8 persen, elektabilitas PKS menunjukkan penurunan.

Hal yang sama juga berlaku bagi PKB yang cenderung turun meski kecil, dengan 5,5 persen (Januari), dan 5,4 persen (Juni).

Baca Juga: Sohibul Iman: Pemilih PKS Cenderung Dukung Anies Baswedan Capres

Penurunan elektabilitas juga terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dari 2,8 persen pada survei Januari lalu, menjadi 2,0 persen pada Juni 2022.

Hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang naik dari 2,5 persen (Januari) menjadi 3,6 persen (Juni). Meski pun tingkat kenaikannya terbilang kecil.


Menurut peneliti utama pusat riset politik BRIN, Firman Noor, yang hadir menjadi narasumber dalam dialog politik nasional dalam rangkaian agenda Rapimnas PKS, pada Senin (20/6/2022) menyebut, dengan melihat kondisi perpolitikan saat ini, sebenarnya  PKS bisa muncul menjadi kekuatan yang bisa membawa arah demokrasi Indonesia ke arah yang lebih substansial.

Baca Juga: Dua Kali Pilpres Tak Saling Dukung, PKB Kini Realistis, Prabowo: Alhamdulillah

"Saya ingin menggaris bawahi statemen Presiden PKS bahwa pemilu 2024 nanti akan menjadi momentum apakah Indonesia akan mengalami perubahan, setengah perubahan atau tidak ada perubahan sama sekali," ucap Firman dikutip dari situs PKS.

Apalagi saat ini, ada fenomena konsolidasi antara partai politik yang kian gencar dengan mulai menjalin kerjasama lintas ideologis.

"Ada kecenderungan kerjasama lintas ideologis antara nasionalis dan religius, dan ini bukan sesuatu yang baru, karena ini menyadarkan kita bahwa Indonesia melahirkan dua anak kandung yakni kalangan kebangsaan dan religius," pungkas Firman.


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.