> >

2 Bobotoh Meninggal Dunia, IPW Desak Polisi Cabut Izin Piala Presiden hingga Periksa Ketum PSSI

Peristiwa | 19 Juni 2022, 18:30 WIB
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak pihak kepolisian mencabut izin gelaran turnamen pramusim Piala Presiden 2022 atau menunda kegiatan tersebut untuk sementara waktu. (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

Sugeng menuturkan, dalam kasus kematian dua bobotoh ini, IPW melihat Polda Jabar harus mengenakan pasal 359 KUHP terhadap penyelenggara Turnamen Piala Presiden yakni Ketua Umum PSSI dan operatornya LIB.

Karena, penyelenggara lalai dan tidak mampu membuat pengamanan yang mengakibatkan tewasnya dua penonton.

"Ini ada pasal yang bisa diterapkan yakni Pasal 359 tentang kelalaian mengakibatkan kematian," ungkap dia. 

Adapun secara tegas pasal 359 KUHP berbunyi: "Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun".

Baca Juga: 2 Bobotoh Tewas saat Laga Persib vs Persebaya di GBLA, Ini Kronologi Menurut Penuturan Polisi

Sugeng menekankan tewasnya dua bobotoh ini bukan sesuatu yang sederhana, kejadian seperti ini harus diminta pertanggungjawaban hukum.

Menurut penjelasannya, berdasarkan data yang dimiliki IPW, meninggalnya dua bobotoh ini menambah daftar penonton sepak bola yang meninggal dunia menjadi 78 orang.

"Tahun terakhir adalah di 2018 atau 2019 jumlahnya, 76 orang tewas, sekarang ditambah dua orang, berati 78 orang," ujarnya. 

Tentunya, lanjut dia, peristiwa Jumat kemarin menjadi catatan kelam dalam sepak bola Indonesia, dan menjadi catatan bagi penyelenggara agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. 

Diketahui, dua bobotoh yang meninggal saat laga mempertemukan antara tuan rumah Persib dan Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Piala Presiden 2022 Grup C dua, ini bernama Sopian dan Ahmad Solihin.

Diketahui, dua bobotoh ini meninggal akibat terinjak-injak saat hendak masuk stadion menjelang pertandingan.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU