> >

Menakar Peluang Gen Z dan Gen Y Ikut Nyoblos di Pemilu 2024

Rumah pemilu | 16 Juni 2022, 05:17 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

Selain tokoh atau calon isu kampanye yang diperjuangkan oleh parpol juga menjadi hal penting yang diperhatikan oleh generasi muda.

Menurut Hasyim keduanya perlu dikombinasi. Tokoh atau calon yang diusung cukup meyakinkan dan dipercaya memperjuangkan isu yang dikampanyekan. Kemudian isu yang diperjuangkan dapat bersentuhan langsung oleh para pemilih. 

Baca Juga: Harapan Generasi Muda di Pemilu 2024: Setop Politik Transaksional dan Polarisasi

"Soalnya orang yang hadir memilih di antaranya karena dua hal. Pertama adalah tokoh atau calon yang ditampilkan. Kedua, isu-isu kampanye yang mau diperjuangkan," ujar Hasyim di acara Satu Meja The Forum Special KOMPAS TV sekaligus peluncuran Rumah Pemilu 2024, Rabu (15/6/2022).

Di kesempatan yang sama,  Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menilai partisipasi generasi muda di Pemilu nantinya menjadi sebuah gambaran dari kinerja partai politik dalam mensosialisasikan program dan kadernya.

Menurut Bagja jika antar kader parpol bisa bersaing dengan sehat, tanpa ada berita bohong dan sebagainya, tentunya masyarakat dan anak muda akan tertarik ikut dalam pemilu.

Sebaliknya, jika persaingan sehat tidak dilakukan, maka masyarakat menilai negatif dan berujung enggan memilih perwakilannya di legislatif maupun di eksekutif dalam hal ini Pilpres.

Baca Juga: Keberhasilan Pemilu Bukan Hanya Dilihat dari Tingkat Partisipasi, Juga dari Keberdayaan Pemilih

"Menjauhkan Parpol dari masyarakat bukan hal harus kita dorong, tetapi bagaimana parpol mengajarkan kadernya untuk bersaing sehat, tanpa berita bohong. Dengan persaingan sehat ini akan masuk ke masyarkat dan generasi muda," ujarnya. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU