> >

Tuntut Klarifikasi BNPT, Pimpinan Ponpes Ngruki: Abdul Qadir Baraja Bukan Pendiri Ponpes Al Mukmin

Peristiwa | 8 Juni 2022, 14:11 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo Yahya Abdul Rahman menuntut BNPT mengklarifikasi soal pemberitaan penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja yang dikaitkan dengan pendiri Ponpes. (Sumber: Kompas.TV/Isnaya)

SOLO, KOMPAS.TV - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Yahya Abdul Rahman menuntut Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengklarifikasi penyebutan Abdul Qodir Hasan Baraja dengan pendiri Pondok Pesantren di bilangan Kabupaten Sukoharjo itu. 

Menurut Yahya, petinggi Khilafatul Muslimin yang ditangkap itu bukan pendiri Ponpes Al Mukmin. Selain Abu Bakar Ba'asyir, Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki didirikan satu di antaranya Abdullah Baraja. 

Kabar tentang Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai salah satu pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki bersumber dari pernyataan Direktur BNPT Brigjen R. Ahmad Nurwakhid. 

Yahya menganggapnya sebagai fitnah terhadap pondok pesantren Al Mukmin Ngruki, dan khususnya terhadap Abu Bakar Ba'asyir, selaku salah satu pendirinya.

"Kami meminta kepala BNPT meralat dan mencabut pernyataan di media atas beredarnya berita yang mengkaitkan penangkapan Abdul Qodir Baraja dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki," kata Yahya dalam konferensi pers, Rabu (8/6/2022).

"Kami juga minta BNPT mengevaluasi dan (meng)akurasi(kan) data agar Peristiwa tidak terulang," ujarnya menegaskan. 

Dia menekankan Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap polisi Selasa (7/8) kemarin bukanlah salah satu pendiri Ponpes Al Mukmin. 

Dia menyebut pendiri ponpes, salah satunya Abdullah Baraja. 

"Beliau (Abdul Qadir Hasan Baraja) sebagai pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki adalah berita dusta dan bohong," ucap dia.

Baca Juga: Ponpes Al Mukmin Ngruki Klarifikasi, Abdul Qadir Baraja Bukan Salah Satu Pendiri

Dalam kesempatan itu, Yahya menyesalkan pimpinan BNPT membuat pernyataan tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu dengan pihak Ponpes.

"Kami sesalkan tidak ada klarifikasi dahulu karena ini tidak benar, kami tidak rela difitnah, ini menjerat Beliau, Abu Bakar Ba'asyir," ujarnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU