> >

Pameran Literasi Lelaku Nulis 70 Tahun Sindhunata di Bentara Budaya Yogyakarta

Budaya | 19 Mei 2022, 04:40 WIB
Poster Pameran Literasi Lelaku Nulis 70 Tahun Sindhunata Bentara Budaya Yogyakarta, 17 – 22 Mei 2022 (Sumber: Corcomm KG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sedini usia dua puluhan, Sindhunata telah mengakrabi kata-kata. Sejak menjadi wartawan Harian Kompas, ia kian dekat dengan peristiwa sosial dan kehidupan masyarakat. Sebagai seorang jurnalis, Sindhunata bukan menyajikan semata berita, namun ia menjadikan laku menulis sebagai media untuk memotret kehidupan dan menyampaikan gugatan atas berbagai persoalan di sekitarnya.

Kini, memaknai 70 Tahun Sindhunata dan perjalanan panjang kepenulisannya, Bentara Budaya bekerja sama dengan Harian Kompas, Gramedia Pustaka Utama (GPU), Majalah Basis, dan Omah Petroek menghadirkan sebuah Pameran Literasi “Lelaku Nulis 70 Tahun Sindhunata”.

Pembukaan berlangsung pada 17 Mei 2022 di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No. 2, Kotabaru.

Baca Juga: Tingkatkan Minat Literasi dan Kreatifitas Gramedia gagas kegiatan mewarna di Tengah Hutan

Pameran ini menghadirkan karya ilustrasi, cover buku/majalah/koran, data, buku-buku dan repro kliping tulisan, juga foto perjalanan Sindhunata dalam berkarya di bidang jurnalistik, humaniora, filsafat, spiritualitas, bola, dan sastra.

Pada pembukaan, akan ditampilkan pula pembacaan nukilan karya Sindhunata oleh dramawan Landung Simatupang, tari Remo Arjasura, pertunjukan musik oleh Kiki & The Klan, dan John & The Jail Story.

Dr. Gabriel Possenti Sindhunata SJ, lahir 12 Mei 1952 di Kota Batu. Ia memulai karirnya sebagai wartawan Majalah Teruna, Balai Pustaka pada tahun 1974. Lalu, menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1977. Beberapa karyanya yakni Anak Bajang Menggiring Angin (1983), Menyusu Celeng (2018), Air Kata-kata (2003), Air Kejujuran (2019), Putri Cina (2007), Anak Bajang Mengayun Bulan (2022), dan lain-lain.

Sampai saat ini, Sindhunata telah melahirkan banyak tulisan jurnalistik serta puluhan buku, sebagian besar mengedepankan tentang kemanusiaan. Tema tersebut memang menjadi perhatian utamanya, bahkan sejak dirinya masih wartawan muda di Majalah Teruna.

Sindhunata tidak hanya menghadirkan Kemanusiaan lewat feature atau berita, tetapi juga lewat berbagai ragam tulisan lain. Novel Anak Bajang Menggiring Angin, salah satu karya Sindhunata berlatar kisah pewayangan Ramayana mampu menampilkan sisi kemanusiaan yang kuat.

Baca Juga: Dukung Semangat Literasi, Kompas Gramedia Donasi Buku Bacaan ke SMP Katolik Tanjungpinang

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU