> >

Pasca Gelontorkan Rp 3,5 Triliun, Uni Eropa Akhiri Proyek 2 Tahun Pemulihan Covid-19 di Indonesia

Sosial | 22 April 2022, 11:19 WIB
Setelah dua tahun berjalan, akhirnya Uni Eropa dan Humanity And Inclusion (HI) menutup proyek Inclusive Access to Multi-Sectoral Services and Assistances for Everyone (I AM SAFE) di Kupang dan Yogyakarta. (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah dua tahun berjalan, akhirnya Uni Eropa dan Humanity And Inclusion (HI) menutup proyek Inclusive Access to Multi-Sectoral Services and Assistances for Everyone (I AM SAFE) di Kupang dan Yogyakarta. Selama ini, proyek yang menggelontorkan anggaran Rp 3,5 triliun ini sudah mendukung respons Covid-19 yang infklusif penyandang disabilitas serta mengatasi dampak sosial ekonomi yang tidak proporsional pada kelompok rentan.

Menurut Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket, proyek I AM SAFE bagian dari paket Team Europe untuk membantu Indonesia menangani pandemi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan. Program ini juga sudah memberikan bantuan teknis kepada 2.000 UKM dengan fokus UKM milik perempuan lewat strategi diversifikasi produk, pengembangan pasar, dan ekonomi digital.

“Kami berharap proyek ini akan meningkatkan mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi lebih dari 2,9 juta warga di Yogyakarta dan NTT,” ujarnya dalam penutupan proyek I AM SAFE secara daring, Kamis (21/4/2022).

Sementara, Regional Program Director HI Filipina dan Indonesia, Marie-Catherine Mabrut, mengatakan proyek ini membatasi dampak ekonomi, sosial, dan psikologis, dan krisis Covid-19 di daerah populasi paling berisiko.

Baca Juga: Uni Eropa Larang Impor Batu Bara Rusia Jadi Rezeki Nomplok Indonesia, Australia dan Afrika Selatan

“Selaras dengan mandat dan nilai-nilai HI, pendekatan yang inklusif memungkinkan untuk melibatkan penyandang disabilitas dan berkontribusi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” ucapnya.

Dalam melaksanakan proyek I AM SAFE, HI bekerja sama dengan dua organisasi lokal: CIS Timor, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, dan SIGAB, sebuah organisasi yang secara aktif mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengapresiasi proyek I AM SAFE yang didanai oleh Uni Eropa di Kabupaten Gunungkidul yang sudah berkontribusi besar terhadap pengurangan kemiskinan. Di Gunungkidul, sekitar 17,02% penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.

“Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19, jadi pemerintah dan lembaga non pemerintah perlu bekerja sama untuk memerangi kemiskinan dan pengucilan sosial,” tuturnya,

Serupa dengan bupati Gunungkidul, Bupati Kupang Korinus Masneno mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas proyek I AM SAFE. “Proyek ini telah mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi ini.

Berikut adalah capaian proyek I AM SAFE yang berjalan selama dua tahun di Yogyakarta dan Kupang:

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU