> >

Lagi, Putusan Dewas KPK soal Lili Pintauli Membuat Kecewa

Berita utama | 21 April 2022, 05:54 WIB
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar memberikan klarifikasi terkait isu komunikasi tersangka Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial dengan dirinya, Jumat (30/4/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Putusan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) kembali mengundang kekecewaan.

Satu di antara yang menyampaikannya adalah Indonesia Memanggil 57+ Institute perihal laporan pembohongan publik Komisioner KPK Lili Pintauli Siregar.

Keterangan itu disampaikan oleh perwakilan Indonesia Memanggil 57 Institute Ita Khoiriyah dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS TV, Kamis (21/4/2022).

“IM 57+ Institute menyatakan kekecewaannya atas putusan Dewan Pengawas KPK yang mengabsorbsi pelanggaran etik pembohongan publik dengan pelanggaran etik berkomunikasi pihak berperkara di kasus Tanjungbalai,” ucap Ita.

Menurut Ita, ada dua kasus berbeda yang dilakukan Lili.  

“IM57+ Institute berpendapat bahwa dua tindakan tersebut adalah hal yang berbeda meski saling berkaitan satu sama lain. Apalagi perilaku pembohongan publik oleh Lili dilakukan secara sadar serta menggunakan sumber daya yang dimiliki KPK pasca beredarnya informasi dugaan pelanggaran etik ke publik,” lanjutnya.

Baca Juga: Dewas KPK Hentikan Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli Terkait Pembohongan Publik

Sebelumnya, kata Ita, Dewas KPK menyatakan Lili Pintauli Siregar terbukti melakukan kebohongan dalam konferensi pers tanggal 30 April 2021. Kendati demikian, Dewas tidak melanjutkan pelanggaran etik dan pedoman perilaku tersebut ke persidangan etik.

“Di samping itu, Dewas tidak mempertimbangkan bahwa kebohongan yang dilakukan Lili kepada publik berdampak pada menurunnya kepercayaan publik kepada kinerja KPK sebagai lembaga anti-rasuah,” ujarnya.

“Apalagi pembohongan kepada publik tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan yang sudah seharusnya menjadi model teladan dalam gerakan pemberantasan korupsi,” tambahnya. 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU