> >

Survei Kemenkes: 86,6 Persen Populasi di Indonesia Kebal Covid-19

Kesehatan | 19 Maret 2022, 05:45 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis hasil sero survey yang menyatakan bahwa 86,6 persen penduduk di Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19. (Sumber: France24)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI merilis hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Dalam sero survey yang dilakukan pada November-Desember 2021, hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 86,6% populasi Indonesia telah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Hal tersebut menandakan bahwa di bulan November-Desember 2021, 86,6 persen penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19.

Angka kekebalan tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan program vaksinasi Covid-19 yang masih terus dijalankan.

Sero survey perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).

Prof Pandu Riono dari Tim Pandemi FKM UI mengatakan, penelitian yang berbasis dari berapa banyak tingkat penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan terhadap SARS-CoV-2 ini, nantinya akan menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi.

Kekebalan atas Covid-19 ini didapat dari dari upaya yang sistematik melalui vaksinasi serta secara alami setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga: Soal Pandemi dan Endemi, Menkes Budi: Hanya Beda Nama, Virusnya Tetap Ada

"Sejak Desember 2021 tepat pada penelitian ini berakhir, kita tahu berapa banyak penduduk berdasarkan umur, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan wilayah, yang mempunyai tingkat imunitas terhadap SARS-CoV-2,” kata Prof Pandu.

Selain mengukur jumlah penduduk yang memiliki kekebalan terhadap Covid-19, sero survey ini juga dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.

Prof Pandu menjelaskan, kadar antibodi merupakan info penting untuk menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus karena semakin tinggi kadar antibodi pada tubuh seseorang maka juga akan meminimalisir risiko buruk dari pandemi.

Apakah Kebal Covid-19 Berarti Tidak Bisa Terinfeksi SARS-CoV-2?

Dalam sero survey yang dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten/kota, dan wilayah nonaglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten/kota ini, memang menghasilkan angka 86,6 penduduk Indonesia kebal Covid-19.

Akan tetapi, meskipun memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2, infeksi masih bisa terjadi namun risiko parah yang berujung kematian menjadi berkurang.

“Mereka masih mungkin terinfeksi tapi risiko terjadinya sakit parah kemudian meninggal akan jauh lebih berkurang,” kata salah satu peneliti Iwan Ariawan.

Baca Juga: Jokowi: Pandemi Belum Rampung, Tambah Lagi Ada Perang, Semua Negara Pusing!

Dalam survei itu dijelaskan pula bahwa kadar antibodi kelompok orang yang belum pernah terdeteksi virus SARS-CoV-2 dan yang belum divaksin pada saat November dan Desember 2021 ada 73,9 persen sudah memiliki antibodi.

Angka jauh lebih tinggi didapatkan bagi orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu mencapai 91,3 persen.

Sementara untuk orang yang sudah vaksin dosis kedua proporsi antibodinya lebih tinggi lagi yakni 99,1 persen.

Sedangkan bagi kelompok yang pernah terdeteksi SARS-CoV-2 dan belum divaksin memiliki proporsi antibodi 88,0 persen kemudian bagi orang yang sudah vaksin dosis pertama proporsi antibodi 96,0 persen, dan orang yang sudah divaksin dosis kedua proporsi antibodi 99,4 persen.

Terkait kadar antibodi, Prof Pandu menjelaskan kadar antibodi yang dimiliki penduduk yang cukup tinggi bisa memberikan efek proteksi. 

Apabila dilihat dari distribusi sebarannya terhadap empat kelompok penduduk, akan terlihat hasil sebagai berikut:

- Penduduk yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi, kadar antibodinya secara median di atas 100. Angka ini cukup tinggi dan dianggap sudah memberikan efek proteksi.

Baca Juga: Usai Vaksinasi Covid-19 Warga Dapat Minyak Goreng Gratis

- Bagi kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100.

- Sementara itu bagi kelompok yang belum terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodinya cukup tinggi hampir mendekati 1.000. 

- Sedangkan bagi kelompok yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1.000.

“Jika berdasarkan umur di atas 1 tahun, maka hampir semua penduduk usia 1 tahun ke atas memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi untuk menghadapi SARS-CoV-2,” ujar Prof Pandu.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, meski memiliki antibodi dan kekebalan terhadap Covid-19, penularan dan infeksi masih bisa terjadi.

Maka dari itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau masyarakat tetap patuh menjalani prokes dengan menggunakan masker.

"Masyarakat diimbau tetap memakai masker, karena yang dapat mencegah penularan Covid-19 adalah dengan memakai masker,” ucap Tito.

Baca Juga: Persiapan Transisi Menuju Endemi, Indonesia Masih di Tahap Pengendalian Pandemi

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU