> >

4 Fakta Varian Deltacron Gabungan Delta dan Omicron, Apakah Lebih Berbahaya?

Kesehatan | 11 Maret 2022, 12:51 WIB
Peneliti mengklaim menemukan varian baru Deltacron, gabungan dari Delta dan Omicron (Sumber: The Independent/iStock)

"Virus terus berkembang. Dan kami terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan di mana pun mereka membutuhkannya," kata Tedros.

2. Terdeteksi di Belanda, Prancis, Denmark

Dalam hal ini, WHO juga mengonfirmasi bahwa varian Deltacron telah terdeteksi di Prancis, Denmark dan Belanda.

"Genom hibrida menyimpan mutasi tanda tangan dari dua garis keturunan (Delta dan Omicron)," kata Philippe Colson dari IHU Méditerranée Infection.

Baca Juga: Waspada! Ini Gejala Omicron Siluman yang Paling Umum, Kasusnya Naik di Indonesia

Para peneliti telah mengidentifikasi 17 kasus yang dikonfirmasi di Eropa dan Amerika Serikat.

3. Tingkat Keparahan Deltacron

Mengenai tingkat keparahan varian baru Deltacron ini, ilmuwan masih harus meneliti lebih lanjut.

Studi IHU mencatat bahwa lebih banyak kasus Deltacron dapat membantu para peneliti secara efektif mendeteksi tingkat keparahan varian.

4. Apakah perlu khawatir?

Dengan penemuan varian baru Deltacron, para peneliti mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik.

Pasalnya, para peneliti di Helix, laboratorium yang berkantor pusat di San Mateo, California, baru menemukan lebih dari 20 kasus positif COVID-19 yang mengandung bahan dari Delta dan Omicron.

Hal itu berdasarkan sampel yang diuji dari 22 November 2021 hingga 13 Februari 2022, seperti dilaporkan USA Today.

"Fakta bahwa tidak banyak, bahkan dua kasus yang kami lihat berbeda, menunjukkan bahwa itu mungkin tidak akan meningkat ke varian tingkat kekhawatiran," kata Kepala Kantor Sains Helix William Lee. 

Ahli epidemiologi Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan William Hanage juga mengatakan hal senada.

William untuk tidak perlu khawatir berlebihan karena Deltacron "tidak menyebabkan banyak kasus."

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : People, WHO


TERBARU