> >

Pengamat: Jadi Sahabat Kedua Negara, Indonesia Berpeluang Yakinkan Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina

Politik | 5 Maret 2022, 20:41 WIB
Kerusakan di gedung pemerintah Kharkiv usai Rusia menghantam pusat kota terbesar kedua Ukraina itu dengan ledakan besar pada Selasa (1/3/2022) pagi waktu setempat. (Sumber: Pavel Dorogoy/Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Agresi militer Rusia, apapun motifnya, tidak akan menyelesaikan masalah secara mendasar.

Agresi ini justru menimbulkan perlawanan yang semakin kuat dari pihak Ukraina dengan berbagai akibatnya. 

Begitu kata Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam UIN Jakarta, Sudarnoto Abdul Hakim menilai krisis Rusia Ukraina yang sudah berjalan lebih dari sepekan, sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Masuk Hari ke-10, Ini Kronologi dan Sederet Peristiwa Penting sepanjang Perang Rusia-Ukraina

Menurutnya, pengalaman sejarah di banyak tempat telah menunjukkan, perlawanan terhadap agresi akan dilancarkan tidak saja oleh militer. 

Akan tetapi akan melibatkan elemen masyarakat yang luas. Hal tersebut saat ini sedang dilakukan pemerintah Ukraina, yaitu menyerukan atau memobilisasi kepada semua warga sipil, apapun agamanya, untuk ikut terus melawan membela tanah air dari agresi militer Rusia. 

Sudarnoto menyatakan, semangat heroisme, patriotisme, nasionalisme saat ini sedang diperkuat di Ukraina untuk melawan dan juga mengalahkan serta menghancurkan militer Rusia. 

"Karena itu, pendekatan agresif-militeristik ini tidak sekadar akan menghancurkan banyak hal akan tetapi juga tidak akan menyelesaikan persoalan pokok yang dihadapi oleh Rusia dan Ukraina," ujarnya dalam pesan tertulis, Sabtu (5/3/2022).

Baca Juga: Tolak Berlakukan Zona Larangan Terbang, Presiden Ukraina Kecam NATO Sebut Beri Lampu Hijau Pemboman

Sudarnoto menilai, sejatinya negara besar seperti Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang tergabung dalam NATO, mampu mengendalikan diri dan tidak perlu memanas-manasi situasi sehingga memperlanggeng persengketaan Rusia-Ukraina.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU