> >

Muncul Omicron Siluman, Ini 6 Gejala yang Harus Diwaspadai, Berkaitan dengan Usus

Kesehatan | 24 Februari 2022, 15:12 WIB
Ilustrasi: sakit perut mules. Kini muncul varian baru yakni Omicron siluman atau Omicron BA.2 yang disebut memiliki gejala berkaitan dengan usus. (Sumber: 5432action/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belum usai dengan Covid-19 varian Omicron, kini muncul varian baru yakni Omicron siluman atau Omicron BA.2 yang disebut memiliki gejala berkaitan dengan usus.

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (24/2/2022), Omicron BA.1 dan BA.2 memiliki perbedaan urutan genetiknya, termasuk perbedaan asam amino dalam protein spike.

Studi menunjukkan bahwa Omicron Siluman ini secara inheren lebih menular ketimbang Omicron BA.1. Sementara itu, soal keparahan yang diuji kepada model hewan, Omicron Siluman dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah pada hamster dibanding BA.1.

Baca Juga: Gelombang Omicron Melanda Hong Kong, Pemerintah Sebar Stimulus Rp310 T

Namun, berdasarkan data dari berbagai negara, tingkat keparahan klinis dari Afrika Selatan, Inggris, dan Denmark, tidak ada perbedaan tingkat keparahan dari BA.2 atau Omicron Siluman dengan Omicron BA.1.

Gejala Omicron Siluman BA.2

Meski tingkat keparahannya tidak jauh berbeda dengan BA.1, Omicron Siluman dilaporkan memiliki gejala yang berkaitan dengan usus. Hal tersebut diungkap dalam studi yang dilakukan di Inggris.

“Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus. Dan ini tidak akan terlihat di hidung, jadi Anda bisa terkena infeksi usus tetapi tidak menunjukkan hasil positif,” terang Tim Spector, Profesor Studi Gejala Covid ZOE, mengutip Livemint.

Baca Juga: WHO: Omicron Subvarian BA.2 Tidak Lebih Parah dari BA.1, tapi Bisa Infeksi Manusia 2 Kali

Setidaknya ada enam gejala Omicron Siluman yang berkaitan dengan usu, yakni mual, diare, muntah, sakit perut, mulas, dan kembung.

Sebelumnya, diare masuk sebagai gejala Omicron yang kurang terkenal karena jarang dialami pasien Omicron.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/WHO/Livemint


TERBARU