> >

Video Erupsi Gunung Anak Krakatau Viral di Media Sosial, Ini Penjelasan BNPB

Peristiwa | 5 Februari 2022, 14:42 WIB
Pantauan peningkatan aktivitas Gunungapi Anak Krakatau pada Jumat (4/2/2022). (Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM)

"Tetap waspada dengan memperhatikan informasi dari instansi yang berwenang, dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, BNPB mengimbau masyarakat tidak berada di radius dua kilometer dari kawah aktif Gunungapi Anak Krakatau.

Hal ini merupakan rekomendasi Badan Geologi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyusul erupsi Gunungapi Anak Krakatau.

“Saat ini tingkat aktivitas Gunungapi Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif,” kata Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Badan Geologi Sebut Hari Ini Gunung Anak Krakatau Meletus 9 Kali

Menurut data PVMB, Gunungapi Anak Krakatau erupsi hingga 9 kali pada Jumat (4/2).

“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46, dan 17:07 WIB, dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal,” kata Abdul Muhari.

Ia juga mengatakan, dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

Potensi bahaya dari aktivitas gunung berapi itu dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava.

Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Baca Juga: Pemotor Nyaris Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU