> >

Kekuatan Militer Indonesia Urutan 15 Dunia, Intip Jajaran Alat Tempur Andalan: Jet Tempur dan Tank

Peristiwa | Diperbarui 26 Januari 2022, 15:23 WIB
Ilustrasi salah satu alutsista milik Indonesia. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman saat menjajal menerbangkan Helikopter Serbu AH-64E Apache.  (Sumber: ANTARA/HO-Dispenad)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan situs pemeringkat militer dunia Global Fire Power (GFP), kekuatan Militer Indonesia pada 2022 ini berada di urutan 15 dunia. 

Hebatnya, posisi kekuatan militer Indonesia tersebut melampaui sejumlah negara maju di dunia, Jerman yang berada di peringkat 16, Australia di ranking 17, dan Israel di urutan ke-18.

Sementara negara dengan militer terkuat di dunia masih dipegang oleh Amerika Serikat (AS). 

Menurut GFP, negara Paman Sam ini memperoleh skor 0,0453. Disusul Rusia di posisi kedua dengan skor 0,0501, dan China dengan 0,0511 poin di posisi ketiga.

Adapun posisi Indonesia melesat satu peringkat dibanding periode sebelumnya dengan powerindeks sebesar 0,2251. Di mana pada tahun lalu militer TNI mendapat skor 0,2684. Sebagai informasi skor sempurna dari indeks ini adalah 0,00.

Salah satu unsur pembentuk kekuatan militer suatu negara adalah Alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki negara tersebut.

Dalam rilis pemeringkatan tahun ini, kekuatan militer TNI dilengkapi dengan sejumlah kekuatan baik dari sumber daya manusia (SDM) maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Merujuk data dari GFP, TNI Angkatan Udara (AU) diperkuat oleh 445 kekuatan udara.

Baca Juga: Miliki Karier yang Baik, Panglima TNI Tunjuk Mayjen Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad Baru

Jumlah itu meliputi 41 pesawat tempur, 23 dedicated attack, 66 transportasi, 126 trainners, 17 pesawat misi khusus, 1 pesawat tanker, 172 helikopter, dan 15 helikopter serang.

Sementara TNI Angkatan Darat (AD) dilengkapi 314 tank, 1.444 kendaraan lapis baja, 153 self-propelled artillery, 413 tower artillery, dan 63 proyektor roket.

Sedangkan total aset alutsista kekuatan laut Indonesia atau TNI Angkatan Laut (AL) sebanyak 296. jumlah itu terdiri dari kapal fregat 7 unit, kapal korvet 24 unit, 4 kapal selam, 181 kapal patroli, 11 mine warfare.

Dari sekian alutsista yang dimiliki AD, AU, dan AL, berikut beberapa alutsista yang menjadi andalan TNI saat ini: 

1. Jet Tempur Su-30 

Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menguji cockpit pesawat tempur Sukhoi SU-30, sebelum menyaksikan manuver latihan tempur Angkasa Yudha 2016, di Bandar Udara Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10/2016). (Sumber: Kompas.com)

Dari TNI AU, ada Su-30 yang merupakan jet tempur multifungsi dengan panjang 21,9 meter, rentang sayap 14,7 meter, dan tinggi 6,36 meter. 

Jet tempur ini dikembangkan Sukhoi (kini anak perusahaan United Aircraft Corporation) dari Rusia pada 1996. 

Jet tempur Su-30 yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat ini dapat membawa dua kru, mampu melaju dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mampu menjelajah jangkauan 3.000 kilometer. 

Pesawat ini dipersenjatai GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru), enam rudal anti-radar, enam rudal berpemandu laser, dan enam bom udara.

Baca Juga: Di Depan Panglima TNI hingga Kapolri, Prabowo: Masih Ada Potensi Ancaman Militer yang Membahayakan

2. Peluncur Roket Multiple Astros II MK6 

Peluncur roket multiple alias multiple launch rocket system (MLRS) Astros II MK6 buatan Brasil. (Sumber: (KEMENTERIAN PERTAHANAN BRASIL/TEREZA SOBREIRA via WIKIMEDIA))

Astros II MK6 merupakan peluncur roket multipel alias multiple launch rocket system (MLRS) buatan Brasil. Astros II MK6 dioperasikan oleh kesatuan Arteri Medan (Armed) TNI AD. 

Roket ini ini diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai sekarang.

Senjata ini mampu meluncurkan 32 roket dalam waktu enam detik. Dengan daya ledak hampir hampir dua hektare, Astros dianggap mampu melumpuhkan basis pertahanan musuh.

3. Helikopter Apache

Heli Apache AH 64E (Sumber: Kompas.com)

Helikopter serbu AH-64E Apache merupakan salah satu alutsista tercangih milik TNI AD.

Helikopter buatan Amerika Serikat ini memiliki tiga jenis senjata yakni, automatic gun canon 30 mm yang bisa menembus baja setebal 2 hingga 5 sentimeter, roket, dan rudal.

Helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.

Deretan helikopter Apache berada di Hanggar Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ukir Sejarah, Jenderal Dudung Jadi KSAD Pertama Terbangkan Helikopter Serbu Apache: Luar Biasa!

4. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 

PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang yakni jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) Davao Del Sur-602 ekspor kedua untuk Filipina dan kapal perang kelas fregate jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) yang diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332 pesanan Kemhan RI, Kamis (29/9/2016). (Sumber: Kompas.com)

Dari TNI AL, ada KRI I Gusti Ngurah Rai-332, yakni kapal fregat yang memiliki kemampuan untuk pertahanan udara dari serangan pesawat tempur, peperangan di permukaan, dan serangan bawah laut. 

Selain itu, kapal fregat ini memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang diintegrasi dalam combat management system (CMS).

Kapal buatan PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda ini juga mampu membiaskan gelombang elektromagnet musuh. 

KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter. Berbobot penuh 3.216 ton, kapal ini dilengkapi sonar 5,73 meter dan kecepatan maksimal 28 knot. 

5. Kapal Selam KRI Alugoro-405 

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Kapal Selam Alugoro-405 di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Keberhasilan pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405 menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. (Sumber: Kompas.com)

Kapal selam KRI Alugoro-405 yang diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada 17 Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur.

Kapal ini beroperasi di bawah naungan Komando Armada II (Koarmada II) TNI AL dan dibuat PT PAL Indonesia (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). 

Baca Juga: TNI AL Evakuasi Benda Misterius Mirip Tank di Natuna

Alugoro-405 merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class yang mempunyai panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL. 

Kemampuan jelajah Alugoro-405 sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.

Sementara kecepatan kapal selam ini maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.

6. Tank Leopard 

Tank Leopard akan dipamerkan pada Indo Defence Expo 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (5/11/2012). Pameran pertahanan ini akan berlangsung pada 7 - 10 November 2012. (Sumber: Kompas.com)

Dari TNI AD, ada juga alutsista canggih, yakni tank Leopard. Leopard adalah tank tempur utama atau main battle tank (MBT) buatan Jerman yang memiliki berat 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. 

Tank Leopard berasal dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada 1970-an yang awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman. Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.

Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.

Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG. 

Jika melintas di jalan raya, bobot Tank Leopard lebih ringan ketimbang truk tronton. Berdasarkan penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.6.

Baca Juga: Ini Riwayat Karier Brigjen TNI Widi Prasetijono, Danjen Kopassus yang Baru

Penulis : Isnaya-Helmi

Sumber : Kompas.com


TERBARU