> >

Anggota DPR: Kurang Sehat Posisi Strategis di TNI Hanya Berdasarkan Kedekatan dengan Presiden

Politik | 23 Januari 2022, 06:10 WIB
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak resmi menjabat sebagai Pangkostrad. (Sumber: Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Jenderal TNI Andika Perkasa sendiri,pernah menjabat sebagai Komanda Paspampres pada 2014.

Effendi Simbolon menilai memang ada tren unsur kedekatan dalam pengisian jabatan-jabatan strategis di tubuh TNI maupun Polri.

"Trennya kan sudah kelihatan, tren faktor kedekatan itu lebih menonjol," ucap Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Baca Juga: Panglima TNI Tanda Tangani Pengangkatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad

Memang faktor kedekatan dengan pemimpin diperlukan untuk memastikan loyalitas. Namun dia menyatakan, kedekatan atau sejarah jabatan bukan satu-satunya jalan untuk memastikan loyalitas.

"Kepastian loyalitas kan bukan hanya berdasarkan bahwa saya pernah mengabdi di lingkugan istana, di lingkungan Solo. Kan tidak semata itu menjadi ukurannya. Nanti yang lain bagaimana dong," paparnya.

Menurutnya di Akademi Militer setiap tahunnya mencetak puluhan bahkan ratusan calon perwira tinggi. Karena itu, faktor kedekatan dengan presiden karena sejarah jabatan, tidak bisa menjadi satu-satunya penentu jenjang karier.

"Prinsip meritokrasi, disebutkan Effendi, harus tetap menjadi faktor utama dalam penempatan posisi strategis di TNI. Jajaran TNI banyak yang berkualitas, hanya mungkin tidak punya kesempatan mereka.  Jadi meritokrasi harus menjadi alat ukur untuk mengukur setiap assesment terhadap setiap perwira tinggi yang akan dipromosikan," paparnya.

 

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU