> >

Intoleransi Laktosa Tak Sama dengan Alergi Susu Sapi, Yuk Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kesehatan | 13 Januari 2022, 23:06 WIB
Ilustrasi - Kondisi intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu sapi. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kondisi intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu sapi.

Hal ini karena keduanya mempunyai perbedaan yang diidentifikasi lewat respon tubuh, termasuk gejal-gejala yang muncul.

Lebih jauh dijelaskan oleh ahli gizi, dr. Arif Sabta Aji, S.Gz.

Menurut Arif, perbedaan nyata antara alergi susu dan intoleran laktosa adalah dari respon tubuh.

Kondisi intoleransi laktosa ini tidak dapat diubah atau disembuhkan, namun alergi susu dapat berkurang apabila mengonsumsi obat, bahkan hilang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Untuk dipahami, intoleransi laktosa merupakan kondisi saat seseorang tidak mampu mencerna laktosa dalam produk susu secara sepenuhnya karena kekurangan enzim laktase yang terdapat di dalam saluran pencernaan.

Enzim tersebut berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa yang bermanfaat untuk sistem metabolisme di dalam tubuh.

Sedangkan alergi susu itu disebabkan oleh respon sistem imun tubuh kita yang berlebihan karena protein susu yang dikonsumsi.

“Alergi susu sebenarnya bisa kita tangani, tidak seperti intoleran laktosa,” kata Arif, yang juga dosen Kesehatan Masyarakat di Universitas Alma Ata saat konferensi pers virtual, Kamis (13/1/2022).

Nah, untuk membedakan antara intoleran laktosa dan alergi susu dapat juga dilihat dari gejala-gejalanya.

Baca Juga: Wajib Coba! Sate Susu Sapi, Menu Khas di Bulan Ramadhan

Perbedaan Gejala

Pada alergi susu, biasanya penderita mengalami ruam atau gatal-gatal pada kulit.

Adapun intoleransi laktosa tidak menimbulkan efek yang tidak nyaman pada saluran pencernaan setelah 30 menit hingga dua jam mengonsumsi susu.

Arif mengatakan, saat seseorang kekurangan enzim laktase dan mengonsumsi susu dengan kandungan laktase, maka saluran pencernaan akan menyerap air lebih banyak dari seluruh bagian tubuh.

Oleh sebab itu, seorang intoleran laktosa biasanya akan mengalami diare dan merasakan sensasi yang tidak nyaman di perutnya setelah konsumsi susu.

“Jadi, bersyukur buat teman-teman yang bisa mengonsumsi susu sapi seperti biasa. Karena intoleran laktosa itu nggak nyaman. Dari segi presentasenya juga hampir 80 persen intoleran laktosa dialami oleh masyarakat Asia,” ujarnya.

Arif melanjutkan, kondisi intoleransi laktosa banyak dialami pada masyarakat Asia sebab secara turun-temurun tidak memiliki kebiasaan atau tradisi meminum susu sapi secara rutin.

Dari segi budaya dan turun-temurun, masyarakat kita itu bukan peminum susu yang biasa.

Beda dengan Eropa, mereka banyak sekali terpapar konsumsi susu di negara sana.

“Kalau kita itu tidak sebanyak atau sebiasa orang-orang sana. Oleh karena itulah kita akhirnya memiliki karakteristik yang intoleransi laktosa,” jelasnya.

Di sisi lain, sebetulnya laktosa memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Begitu pula dengan susu sapi.

Bagi seorang yang mengalami intoleran laktosa bukan berarti harus menghindari atau tidak mengonsumsi susu sama sekali.

“Pada intoleran laktosa sebetulnya bukan berarti kita tidak boleh minum susu. Kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari susu, terutama susu sapi, untuk kesehatan dengan produk yang bebas laktosa,” tutur Arif.

Baca Juga: Yuk, Hidup Sehat dengan Susu Sapi! Salah Satu Khasiatnya Dapat Turunkan Berat Badan

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU