> >

PKS Minta Pemerintah Perhatikan Wilayah Luar Pulau Jawa yang Vaksinasinya Masih Rendah

Politik | 13 Januari 2022, 12:52 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dalam interupsinya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun Sidang 2020-2021 di Ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/5/2021). (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah untuk tetap memperhatikan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua di seluruh wilayah Indonesia. 

Hal ini lantaran masih ditemukan banyaknya provinsi di Indonesia yang vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen, khususnya di luar Pulau Jawa, yakni Sulawesi Barat, Maluku, Sumatera Barat, Papua Barat dan Papua. 

"Jangan sampai daerah lain terutama di pulau Jawa sudah masuk vaksin booster sementara ada daerah yang dosis pertama saja belum 70 persen. Pemerintah harus memberlakukan kebijakan afirmatif bagi daerah-daerah tertentu sebagai prioritas untuk mengejar capaian vaksinasi," kata Netty dalam keterangan tertulis, Kamis (13/1/2021). 

Baca Juga: Cara Tetap Bisa Ikut Vaksinasi Booster, Meski Tiket dan Jadwalnya Tak Muncul di PeduliLindungi

Anggota Komisi IX DPR ini menyebut, meskipun saat ini sedang dilakukan vaksinasi booster, tapi pemerintah tidak boleh melupakan kewajibannya untuk mencapai target vaksinasi 70 persen dosis lengkap bagi  masyarakat. 

"Apalagi sampai pekan ini masyarakat yang menerima vaksin dosis lengkap baru 56,04 persen," ujarnya. 

Selain itu, ia meminta pemerintah memastikan ketersediaan stok vaksin yang akan digunakan untuk booster. 

"Banyak kombinasi serta jenis vaksin yang akan digunakan. Oleh karena itu, ketersediaan vaksin harus dipastikan aman, termasuk cold storage-nya agar sampai ke daerah dengan maksimal. 

Selanjutnya, pemerintah juga harus memastikan kalau aplikasi Pedulilindungi berjalan dengan baik. 

"Jangan sampai masyarakat tidak bisa daftar vaksin booster karena aplikasi pedulilindungi bermasalah. Pemerintah juga harus menyiapkan skema agar masyarakat yang tidak memiliki ponsel pintar dan aplikasi pedulilindungi tetap bisa mendapatkan vaksin booster secara gratis," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU