> >

Kasus Omicron Meningkat, Puan: Pemerintah Harus Siapkan Skenario Terburuk

Politik | 7 Januari 2022, 10:09 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengantisipasi terjadinya kondisi terburuk dampak meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. (Sumber: Tangkapan layar sambutan Puan di Milad Muhammadiyah)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengantisipasi terjadinya kondisi terburuk dampak meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Karena itu, pemerintah diharapkan menyiapkan skenario terburuk dalam mengantisipasi melonjaknya peningkatan kasus Omicron.

“Menyiapkan segala kebutuhan untuk kondisi terburuk sudah harus dilakukan oleh pemerintah sejak sekarang. Jangan sampai kita gagap apabila terjadi lonjakan besar seperti pertengahan tahun 2021 lalu,” kata Puan, Jumat (7/1/2021).

Di tengah kemunculan Omicron, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi belakangan ini. Per 5 Januari, terdapat 4.878 kasus aktif Corona di Indonesia.

Ia berharap, infrastruktur kesehatan di seluruh wilayah Indonesia sudah siap apabila Omicron menyebabkan gelombang baru pandemi.

Baca Juga: Dirjen WHO: Omicron Tidak Hasilkan Penyakit Parah, namun Tetap Tidak Masuk Kategori Ringan

Politikus PDIP itu mengatakan, Indonesia tidak boleh lagi mengalami kondisi serba keterbatasan seperti saat varian Delta menyerang wilayah Tanah Air.

“Jangan sampai kita kekurangan obat, oksigen, bahkan bed di rumah sakit untuk merawat pasien-pasien Covid. Koordinasi antara pusat dan daerah harus betul-betul optimal, termasuk dengan berbagai lembaga dan instansi terkait,” ujar Puan.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, total kasus Omicron saat ini sudah ada 254 kasus di mana 239 di antaranya adalah dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.

Masyarakat pun diharapkan untuk tidak bepergian ke luar negeri dahulu.

“Kami mengimbau agar masyarakat yang memiliki rencana untuk pergi ke luar negeri untuk ditunda sementara waktu. Kasus Omicron sudah kian bertambah dan berdasarkan laporan, pasien terbanyak baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri,” katanya.

Baca Juga: Omicron Mengganas! RI Tutup Pintu WNA dari 14 Negara, Ini Daftarnya 

Menurut dia, jika memang tidak ada sesuatu yang amat penting, lebih baik tidak dulu melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Kesadaran masyarakat memainkan peranan penting untuk menjaga agar Indonesia tidak kembali mengalami hantaman gelombang Covid-19,” kata Puan.

Saat ini Indonesia menutup pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) asal 14 negara termasuk Afrika Selatan, Norwegia, Prancis, Inggris dan Denmark. 

Indonesia juga menambah durasi karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Tanah Air, baik WNI maupun WNA, menjadi 7 dan 10 hari.

“Penerapan karantina terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri harus terus dengan pengawasan ketat. Kita harapkan semua pihak mematuhinya, termasuk para pejabat,” kata Puan.
 
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu meminta masyarakat mematuhi segala peraturan yang berlaku agar penyebaran Omicron di Indonesia dapat teratasi.

“India dan Peru mengalami gelombang baru Covid-19. Bahkan di India hari ini terjadi tambahan hampir 100 ribu kasus, dengan peningkatan 57 persen dalam sehari. Kita tidak mau Indonesia mengalami hal yang sama,” kata dia.

Meski begitu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Sebab vaksin Covid-19 yang ada saat ini, termasuk Sinovac, masih efektif memberikan perlindungan terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat infeksi varian Omicron.

“Yang paling terpenting adalah bagaimana kita semua menjaga pola hidup yang sesuai dengan protokol kesehatan. Jangan sampai abai dan hindari pontensi-potensi terjadinya penularan virus. Dan masyarakat harus mendapatkan vaksinasi sehingga perlindungan diri dari serangan Omicron bisa lebih baik,” kata dia.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU