> >

Dokter RS Harapan Kita: Haji Lulung Alami Badai Irama Jantung Sebelum Wafat

Peristiwa | 14 Desember 2021, 17:00 WIB
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan Eko Patrio menjenguk Haji Lulung. Pihak Rumah Sakit Harapan Kita memberikan obat penenang untuk Lulung agar lebih nyaman beristirahat. (Sumber: Partai Amanat Nasional)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala ICVCU RS Harapan Kita, Dafsah A Juzar yang menangani Abraham Lunggana atau lebih dikenal dengan Haji Lulung mengatakan, pasiennya tersebut sempat mengalami badai irama jantung sebelum meninggal dunia, Selasa (14/12/2021).

"Setelah empat hari perawatan timbul gangguan irama, badai irama yang awalnya bisa ditangani dengan obat anti irama," kata Dafsah kepada wartawan di RS Harapan Kita, Selasa. 

Namun, karena kondisi tidak kunjung membaik, ungkap Dafsah, pihak RS memutuskan mengambil alih pernafasan dan mengurangi beban kerja jantung dengan alat bantu. 

"Namun makin lama kami perlu istirahatin (jantung Haji Lulung), mengambil alih pernafasan, mengurangi beban kerja jantung dengan alat bantu, itu sempat perbaikan empat hari, tapi kemudian badai irama timbul kembali," jelasnya. 

Baca Juga: Ikut Salatkan Jenazah Haji Lulung, Anies: Jakarta Kehilangan Salah Satu Putra Betawi Terbaik

Ketika badai irama jantung tersebut tidak lagi bisa diatasi dengan obat-obatan, pihak dokter memutuskan untuk melakukan proses ablasi yang berisiko tinggi. 

Proses ablasi berlangsung selama tujuh jam, namun, kondisi Haji Lulung tidak kunjung membaik. 

"Keadaan fisiologisnya tidak kembali sejak penindakan," terang Dafsah.

Hingga akhirnya, jantung Haji Lulung yang mengalami badai irama jantung berhenti berfungsi.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dr. Dicky Fakhri mengatakan, sejak dirawat, kondisi jantung Haji Lulung kurang baik dan cenderung tidak stabil. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU