> >

H+8 Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru, Tim SAR Evakuasi Bagian Tubuh Manusia

Peristiwa | 11 Desember 2021, 22:09 WIB
Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (Sumber: Kompas.com)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Tim SAR Gunung Semeru kembali menemukan dan mengevakuasi satu korban meninggal di area tambang pasir Haji Satuhan pada hari ke-8 operasi pencarian, Sabtu (11/12/2021) sekitar pukul 09.12 WIB.

Dua jam kemudian tim SAR Gunung Semeru kembali menemukan bagian tubuh manusia di Kampung Renteng.

Dua temuan itu dievakuasi ke RSUD dr Haryoto untuk proses identifikasi. Sampai dengan petang tadi, tercatat korban Gunung Semeru erupsi terdiri dari 20 orang luka berat, 82 korban luka ringan, 46 orang meninggal dunia, dan 9 orang dalam pencarian.

Perpanjangan operasi SAR selama 3 hari dilakukan setelah seluruh pemangku kepentingan melaksanakan evaluasi dan masih ada keyakinan yang kuat untuk menemukan para korban yang dilaporkan hilang maupun korban-korban yang belum atau tidak dilaporkan ke tim SAR.

Baca Juga: Tim SAR Pasang Garis Pengaman di Lokasi Rawan Guguran Awan Panas Gunung Semeru

Menurut Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo, kendala utama pencarian korban adalah faktor alam, yaitu cuaca yang cepat berubah dan kondisi material awan panas yang masih panas pada kedalaman 1-2 meter.

"Dalam briefing sebelum operasi SAR selalu kami tekankan bahwa keselamatan para rescuer yang paling utama," ujarnya.

Tim SAR yang berjumlah ratusan orang itu didukung peralatan berat (back hoe) serta anjing pelacak dari polisi.

Jumlah korban yang dicari secara pasti berdasarkan laporan keluarga korban atau kerabat, atau warga yang mengenal baik korban.

“Namun, seperti disampaikan masyarakat, banyak orang yamg sedang menambang pasir itu dari luar daerah atau tidak dikenal oleh warga setempat. Jadi jumlah korban secara pasti, kami tidak tahu. Yang pasti, tim SAR tetap bersemangat mencari korban, tidak terbatas pada jumlah korban yang dilaporkan,” ucapnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU