> >

P2TP2A Garut Berikan Pendampingan Psikologis untuk Sebelas Santriwati Korban Pemerkosaan

Peristiwa | 10 Desember 2021, 09:14 WIB
Ketua P2TP2A Garut Diah Kurniasari mengatakan seluruh korban beserta orang tua terus didampingi dan diawasi lantaran trauma yang masih mereka dialami. (Sumber: Kompas TV)

Diah menuturkan, meski disebut pesantren, ternyata pengajar dan pengurusnya cuma Herry Wiryawan atau HW, pelaku pemerkosaan belasan santriwati.

Bahkan, guru yang mengajar para santri merupakan guru yang datang atau diundang ke pondok pesantren, bukan guru tetap.

"Walau dibilang pesantren, ternyata pengajarnya dan yang mengurus pesantren itu cuman pelaku. Kalaupun memang ada guru yang datang ternyata mereka diiming-iming untuk belajar tapi ternyata belajarnya guru datang," jelas Diah.

Adapun hampir seluruh santriwati yang belajar di pesantren tersebut, kata Diah, memiliki pertalian saudara dan tetangga.

Kebanyakan santri yang belajar di sana, kata Diah, karena alasan bisa sekolah dengan gratis.

"Mereka sekolah di sana karena gratis. Banyak pertalian saudara dan tetangga. Jadi seperti yuk kita belajar di sana karena gratis. Nah inilah awalnya," ungkapnya.

Baca Juga: Sosok Herry, Guru Pesantren yang Perkosa 12 Santri: Dikenal Pendiam dan Bukan Pimpinan Ponpes

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU