> >

Soal Ancaman Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Pakar Virologi Universitas Udayana: Tak Perlu Panik

Update corona | 1 Desember 2021, 12:47 WIB
Ilustrasi -  WHO menyatakan varian Omicron sebagai varian yang harus diwaspadai atau variant of concern (VOC) (Sumber: Kompas TV/Ant)

Namun, yang juga perlu digarisbawahi, meski varian baru Omicron memiliki banyak mutasi, tetapi implikasinya terhadap kecepatan penularan, keparahan, dan vaksin belum diketahui dengan pasti.  Varian ini juga belum ditemukan di Indonesia.

Dalam pengumuman yang dikeluarkan WHO pada Minggu (28/11/2021) disebutkan, belum terlalu jelas apakah Omicron lebih menular ketimbang varian lain, termasuk Delta.

Jumlah orang yang positif varian ini terus meningkat di Afsel, tetapi perlu studi epidemiologi mendalam untuk memastikan apakah hal ini karena Omicron atau faktor lain.

Selain itu, WHO menyatakan tingkat keparahan penyakit ini belum bisa dipastikan. ”Belum jelas apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi varian lain, termasuk Delta,” sebut WHO.

Oleh karena itu, saat ini yang dapat dilakukan pada dasarnya adalah pembatasan sosial, 3T, dan Imunisasi atau vaksin. Untuk pembatasan sosial tetap berpedoman pada 3 M.

Di sisi lain, Tjandra mengimbau agar masyarakat dapat mendapatkan informasi yang benar terkait virus Omicron ini.

“Jangan dari grup WA (whatsapp), bisa dari IDI, pemerintah, Satgas, WHO,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban mengingatkan untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah ada.

Adapun, aturan yang telah dikeluarkan pemerintah sebagai berikut:

  • Dilarang pesta kembang api, pawai, dan arak-arakan
  • Dilarang bepergian saat natal dan tahun baru
  • Dilarang pulang kampung jika tujuan tidak mendesak
  • Memperketat syarat perjalanan
  • ASN dan pegawai swasta dilarang cuti
  • Alun-alun tutup
  • Mal buka 50 persen, buka hingga 9 malam
  • tempat makan restoran 50 persen
  • Tempat ibadah 50 persen
  • bioskop 50 persen

Sebagai informasi, alur Omicron pertama kali ditemukan di Gauteng, Afrika Selatan, pada 9 November 2021 dan diketahui memiliki 30 jenis mutasi. Omicron bisa menginfeksi ulang orang yang pernah sembuh dari galur ini.

Baca Juga: Imigrasi Tidak akan Tolak WNI yang Datang dari 11 Negara Berpotensi Penyebaran Varian Omicron

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU