> >

Buyar Gara-gara Alarm Berbunyi Saat Ratusan Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Peristiwa | 8 Oktober 2021, 06:50 WIB
Aparat gabungan yang berencana memburu 3 orang target operasi (TO) narkoba di Kunti, Sidotopo, Surabaya, pada Rabu (6/10/2021) dini hari. (Sumber: Kompas.com/Muchlis)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jatim bersama personel Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Polrestabes Surabaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Surabaya berencana memburu 3 orang target operasi (TO) narkoba di Kunti, Sidotopo, Surabaya, pada Rabu (6/10/2021) dini hari lalu. 

Namun, aparat gabungan gagal meringkus seluruh target, sebab kedatangan sekitar 450 pasukan disambut dengan bunyi alarm yang mengaung-ngaung.

Kemungkinan besar, TO kabur dari lokasi sebelum aparat gabungan datang.

Dari penangkapan itu, polisi hanya meringkus 1 orang TO.

"Giat saat itu, pertama penindakan, ada 3 TO, yang kami targetkan, di wilayah Kunti, Sidotopo, namun dapat 1 TO atas nama MS. Yang 2, tidak ada di tempat," kata Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim AKBP Syamsul Makali dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Syamsul menjelaskan wilayah Jalan Kunti yang berada di Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Surabaya, dikenal sebagai kampung narkoba.

Bilik-bilik kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal berjejer di daerah itu dan kerap sekali dijadikan tempat transaksi dan pesta narkoba jenis sabu.

Baca Juga: Round-Up Sorotan Berita: RUU HPP Sah Menjadi UU hingga Dosen Unsyiah Saiful Mahdi Terima Amnesti

Menurut Syamsul, akses menuju tempat untuk sampai ke bilik-bilik kecil yang berjajar itu harus melalui gang sempit yang berliku-liku.

Bahkan, di tempat itu telah terpasang alarm pemadam yang memiliki fungsi sebagai peringatan jika ada petugas kepolisian datang ke lokasi.

Setelah alarm bunyi, maka para pengedar dan bandar bisa kabur agar tidak sampai tertangkap.

"Kalau ada petugas datang mau masuk pencet alarm, tujuannya apa, supaya pengedar dan bandar bisa lari kabur sehingga tidak sampai tertangkap," jelas Syamsul.

Bahkan, berdasar pengamatan Syamsul di daerah tersebut memang sangat tersistematis dalam menjalankan bisnis haram narkoba itu.

"Jadi memang sudah saling mendukung untuk kejahatan narkoba, bisa jadi razia ini bocor sebelumnya dan bunyi alarm," tambahnya.

Kendati demikian, dalam penindakan dan penangkapan TO tersebut, aparat gabungan berhasil menemukan barang bukti 4 poket (sabu) di lokasi.

Dalam razia tersebut, polisi juga berhasil mengamankan seorang buron pencuri kendaraan bermotor (curanmor). Tersangka berinisial S, warga setempat.

Selain itu, petugas juga melakukan tes urine terhadap orang yang berada sedari malam sampai pagi di jalan tersebut, hingga orang yang mencurigakan diduga menggunakan narkoba.

Syamsul juga menyebut, ada ratusan personel gabungan yang dilibatkan dalam razia tersebut. Hal itu dilakukan karena wilayah Kunti sangat padat penduduk dan harus dilakukan dengan fokus yang tinggi karena sangat rawan.

"Karena memang disini padat penduduk, dan banyak kos kosan kecil-kecil, dan pendatang dari mana-mana, dan tempat ini merupakan daerah yang sangat rawan," paparnya.

Ada sebanyak 450 personel gabungan yang dilibatkan, saat tiba di lokasi pihaknya langsung melakukan penyisiran di tempat-tempat yang diduga kerap digunakan untuk pesta sabu.

Selain akan kembali melakukan razia, Syamsul juga menyebut pihaknya akan mendirikan posko kampung bersih narkoba untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada warga sekitar.

Harapannya, jika posko tersebut sudah berdiri bisa menghapus stigma buruk kampung tersebut sebagai kampung narkoba.

Meski begitu, pihaknya akan terus juga melakukan razia hingga bisa menimbulkan efek deterensi. Apabila dalam razia tersebut pihaknya masih menemukan adanya pengedar dam bandar di jalan Kunti maka pihaknya akan menurunkan personel dengan jumlah yang lebih banyak.

Baca Juga: Terpidana Narkoba di Lapas Gunung Sindur Otak Peredaran 279 Kilogram Ganja

"Kalau nanti di sini masih ada. Ya kami lakukan operasi lagi besar-besaran di sini. Ke depan kemungkinan kami akan dirikan posko kampung bersih narkoba, kampung tangguh bersih narkoba," pungkas Syamsul.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU