> >

Wakil Ketua DPR: Panglima TNI yang Baru Nanti Harus Punya Konsep Baru Pertahanan Negara

Politik | 5 Oktober 2021, 15:26 WIB

 

Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Paulus berharap Panglima TNI yang baru nanti mampu mempunyai konsep pertahanan negara yang baru. Diketahui, Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada 9 November 2021 mendatang. 

"Saya berharap tentunya Panglima TNI yang baru sudah menyusun konsep. Perlu dikaji apakah akan kembali lagi kepada minimum essential force, apa ada konsep baru untuk menyusun konsep katakan dalam membangun postur TNI," kata Lodewijk di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/10/2021). 

Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, selama ini konsep yang tertuang dalam rencana strategi (Renstra) tentang minimum esensial force sudah baik. Namun, harus ada sejumlah perbaikan agar target yang diharapkan bisa tercapai 100 persen. 

Baca Juga: Jelang Pensiun, Ini Pesan Marsekal Hadi Tjahjanto untuk Calon Panglima TNI Penggantinya

"Terus terang menurut saya 3 renstra tentang minimum esensial force menurut saya sudah bagus, sudah selesai, walaupun target yang diharapkan tidak sampai 100 persen," ujarnya.

Ia menilai, konsep pertahanan dalam minimum essential force harus ada yang ditambah, sehingga kebijakan pertahanan negara bisa lebih didetailkan. 

"Kalau memang nanti ada tambahan dengan segala prioritas yang ada tentunya konsep minimum essential force saya harapkan itu diubah. Tidak lagi sebagai minimum essential force, tetapi kita berbicara tentang konsep kekuatan ideal," kata dia. 

Saat ini, ada tiga nama calon Panglima TNI yang memenuhi syarat. Yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fajar Prasetyo.

Ketiga calon itu punya peluang, namun peluang lebih besar ada pada Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU