> >

Kabar Baik, Jubir Kemenkes Sebut Penurunan Kasus dan Kematian Covid-19 Menampakkan Tren Positif

Update corona | 29 September 2021, 19:50 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam diskusi interaktif virtual yang digelar KPC-PEN, Jumat (13/8/2021). (Sumber: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penurunan kasus Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19 terus menunjukan tren positif. 

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan secara nasional terdapat penurunan 26 persen kasus Covid-19 mingguan dan 37 persen penurunan angka kematian dibandingkan minggu lalu.

Namun di tengah tren positif ini masih ada provinsi yang masih mencatatkan insiden atau angka kematian yang tinggi, yakni provinsi Kalimantan Utara dan provinsi Bangka Belitung.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Tanah Air Menurun, Luhut Ingatkan Seluruh Pihak Jangan Berpuas Diri

Lebih lanjut Siti menjelaskan selain penurunan kasus dan angka kematian, tren positif juga terjadi pada testing rate nasional, positivity rate dan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

Untuk testing rate nasional terus meningkat menjadi 4,44 orang per 1000 penududuk per minggu. Angka ini di atas standar WHO yakni 1 orang per 1000 penduduk per minggu.

"Seluruh provinsi telah mencapai standar minimial. Ada beberapa provinsi yang testing rate-nya cukup tinggi yaitu DIY, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta," ujar Siti saat jumpa pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (29/9/2021).

Sedangkan positivity rate terus menurun dan saat ini sudah mencapai angka 1,4 persen jauh dari angka 5 persen yang ditentukan WHO. 

Baca Juga: Pemerintah Hanya akan Hentikan PTM Jika Positivity Rate Sekolah di Atas 5 Persen

"Kita mencatat ada 2 provinsi yang menjadi kewasapadan yaitu Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah yang (positivity rate) terus masih bergerak di angka 3 hingga 7 persen," ujarnya.

"Kemudian saat ini sudah tidak lagi provinsi yang BOR lebih dari 60 persen baik BOR total maupun BOR untuk kasus perawatan intensif," sambung Siti

Terkait cakupan vaksin, Siti menjelaskan hingga saat ini masih ada daerah yang cakupan vaksinnya masih rendah. Terutama vaksinasi untuk lansia.

Daerah yang cakupan vaksinnya masih rendah yakni Sumatera Barat, Aceh, Maluku Utara dan Papua.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Turun, Pakar: Jangan Terlena dengan Positivity Rate yang Rendah

"Kami berharap ada strategi yang disusun sesuai permasalah atau hamabatan di masing-masing wilayah untuk meningkatkan cakupan vaksin pada kelompok rentan," ujar Siti.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/YouTube Sekretariat Presiden


TERBARU