> >

Curhat Nadiem Makarim yang Kena Kritik 2 Kali Soal Keputusan PJJ dan PTM Sekolah

Sosial | 28 September 2021, 21:09 WIB
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim dalam pidato peresmian The 21st Canisius (Virtual) Education Fair. (Sumber: Dok. Kanisius)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim terus mengupayakan agar pembelajaran tatap muka (PTM).

Nadiem mengaskan dirinya rela mendapat kritik dengan kebijakannya yang mendorong PTM, terutama di daerah yang memiliki jaringan internet rendah.

Menurut Nadiem, bukan kali ini dirinya mendapat kritik terkait kebijakannya mengenai pembelajaran di sekolah. 

Sebelumnya saat membuat keputusan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena pandemi, dirinya juga mendapat kritik.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Usai PTM, Luhut: Kita Lebih Takut Kalau Generasi yang akan Datang Jadi Bodoh

"Enggak apa-apa kalau saya sedikit dikritik-kritik atau apa-apa. Tutup sekolah kan saya disalahkan, sekarang buka sekolah saya disalahkan, enggak apa-apa, sudah biasa. Namanya pengorbananlah," ujar Nadiem dalam diskusi bertema Bangkit Bareng yang disiarkan di YouTube, Selasa (28/9/2021).

Nadiem menambahkan keputusan untuk menjalankan pembelajaran tatap muka didasari keinginan masyarakat. 

Menurutnya 80 sampai 85 persen masyarakat mendukung kebijakan PTM di sekolah. Selain itu, sebelum varian Delta virus Corona menyebar di Indonesia, PTM terbatas sudah dilakukan di 30 persen sekolah.

"Orang-orang tuh suka lupa gitu loh, suka lupa bahwa ini sudah kita laksanakan sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Menkes Paparkan Jurus Pemerintah Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah Saat Masa PTM

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU