> >

Patung Soeharto-AH Nasution Hilang di Markas Kostrad, Fadli Zon: Kesalahan Fatal

Politik | 28 September 2021, 18:43 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon (Sumber: KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menanggapi peristiwa hilangnya patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) di Markas Kostrad. 

Diorama ketiga tokoh nasional penumpasan G30S/PKI itu tadinya terpajang di museum Markas Kostrad. Namun, kini patung ketiga tokoh tersebut sudah dihilangkan. 

Baca Juga: Saat Patung Sejumlah Tokoh Diambil dari Museum, Letjen Dudung Mengaku Tak Bisa Menolak

Menurut Fadli, itu adalah sebuah kesalahan fatal dari sebuah kebijakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman. 

"Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yang fatal," cuit Fadli dalam akun Twitter pribadinya, @fadlizon, yang dikutip Kompas TV, Selasa (28/9/2021).

Politikus Partai Gerindra itu menilai tindakan Pangkostrad Letjen Dudung itu selalu memantik kontroversi. Fadli menyebutkan, sebelumnya Dudung melibatkan aparat TNI untuk menurunkan baliho, kini menghilangkan patung. 

"Setelah baliho, kini patung," ujarnya. 

Sebelumnya, Dudung menegaskan bahwa hilangnya patung tokoh nasional G30S/PKI di Markas Kostrad tidak ada kaitannya dengan penyusupan paham komunisme di tubuh TNI.

Dia menekankan bahwa patung diorama yang dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012) itu diambil kembali oleh penggagasnya.

Adapun patung yang dimaksud yakni patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU