Kompas TV nasional berita utama

Saat Patung Sejumlah Tokoh Diambil dari Museum, Letjen Dudung Mengaku Tak Bisa Menolak

Kompas.tv - 28 September 2021, 11:38 WIB
saat-patung-sejumlah-tokoh-diambil-dari-museum-letjen-dudung-mengaku-tak-bisa-menolak
Mayjen TNI Dudung Abdurahman, Panglima Kodam Jaya (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku menjadi pihak yang menyetujui jika patung Jenderal TNI AH Nasution, Mayjen TNI Soeharto, dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo diambil dari Museum Darma Bhakti Kostrad.

Setelah penggagas patung, Letjen TNI (Purn) AY Nasution, menyatakan kepadanya merasa berdosa telah membuat patung sejumlah tokoh nasional tersebut menurut keyakinan agamanya.

“Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” ujar Letjen Dudung, Selasa (28/9/2021).

Letjen Dudung lebih lanjut menuturkan jika penarikan tiga patung kemudian disimpulkan dirinya telah melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, itu tidak benar. Letjen Dudung memastikan dirinya maupun Letjen TNI (Purn) AY Nasution tidak akan lupa pada peristiwa terbunuhnya Jenderal dan Perwira di AD.

Baca Juga: Letjen Dudung Minta Gatot Nurmantyo Tidak Membuat Fitnah yang Menimbulkan Kegaduhan Bangsa

“Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu,” tegas Letjen Dudung.

“Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami.”

Dalam keterangannya, Letjen Dudung menyampaikan seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior terlebih dahulu melakukan klarifikasi dengan bertanya langsung.

“Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa,” ujar Letjen Dudung.

Baca Juga: Gatot Sebut TNI Disusupi PKI, Dudung: Itu Tudingan Keji

Apalagi, foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNi Soeharto saat peristiwa 1965 itu, masih tersimpan dengan baik di museum tersebut.

“Ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x