> >

Muncul Klaster Covid-19 Usai PTM, Luhut: Kita Lebih Takut Kalau Generasi yang akan Datang Jadi Bodoh

Peristiwa | 28 September 2021, 11:16 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: Dokumentasi Humas Kemenko Marves)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan pemerintah tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah di masa pandemi Covid-19.  

Ia mengakui terdapat banyak tantangan yang muncul di sana-sini. Namun, menurut Luhut, penyelenggaraan PTM di sekolah perlu dilakukan demi mencerdaskan generasi muda bangsa di masa yang akan datang. 

Baca Juga: Kuasa Hukum Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Haris Azhar Buka Suara Soal Kelanjutan Proses Hukum

"Bahwa ada tantangan di sana-sini yes, tapi kita lebih takut dan ngeri lagi kalau generasi yang akan datang jadi tidak berpendidikan dan jadi bodoh," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (27/9/2021).

Luhut menuturkan, sejauh ini tidak ada masalah yang tak bisa dikendalikan pemerintah dalam penyelenggaraan PTM terbatas di masa pandemi.

Ia mengklaim sistem yang dibangun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terkait hal ini sudah cukup baik.

Baca Juga: Menkes Paparkan Jurus Pemerintah Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah Saat Masa PTM

Namun demikian, Luhut tak menampik bahwa semua kebijakan yang diterapkan pasti memiliki risiko tersendiri.

"Jadi seperti dalam opeprasi militer selalu saya katakan calculated risk, apa pun yang kita buat tentu ada risikonya," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut tidak ingin kegiatan belajar mengajar terus dilakukan secara daring karena bakal merusak generasi mendatang.

"Akan lebih besar risikonya kalau sampai sekolah tdiak jalan, itu merusak generasi yang akan datang," kata dia.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU