> >

Verawaty Fajrin, Pembawa Obor Asean Games dan Peraih 12 Emas Itu Kini Terbaring Sakit

Sosok | 20 September 2021, 12:28 WIB
Verawaty Wihardjo ketika membawa obor Asian Games 2018. (Sumber: Parapuan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Lama tak muncul di lapangan, nama pebulu bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin, tiba-tiba muncul di halaman Istana Kepresidenan, Jumat 17 Agustus 2018 silam. 

Dia mengenakan baju olahraga bercorak merah putih diikuti 16 atlet senior lainnya. Hari itu, verawaty diberi tugas membawa obor Asean Games yang kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya serahkan api Asian Games 2018 kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo," kata Verawati sambil menyerahkan obor ke Jokowi.

"Saya terima api ini untuk memulai perhelatan besar Asian Games 2018," sambut Jokowi yang kemudian membawa obor sambil berlari kecil diikuti para atlet senior. Verawaty berada persis di belakang Jokowi dan tampak menonjol karena tinggi badannya yang mencapai 1,78 meter. 

Dia tidak tampak lelah atau menyiratkan penyakit di badannya. 

Baca Juga: Verawaty Wihardjo Legenda Bulu Tangkis Indonesia 80-an Butuh Bantuan Pemerintah

Sebaliknya, momen membawa obor Asean Games itu dikenangnya sebagai sejarah yang tak terlupakan. “Rasanya bangga (dipercaya ikut menjadi pembawa api obor), yang jelas ini jadi bukti kami para atlet senior masih diingkat. Kebetulan, tahun ini merupakan peringatan 40 tahun saya meraih medali emas di Asian Games 1978,” kata Verawaty.

Raihan prestasi pada 1978 itu, merupakan medali emas dia di Asian Games. "Ketika itu bulutangkis menyumbang empat medali emas, tenis tiga emas, dan tinju satu emas. Jadi, 40 tahun adalah momen. Ini kan alhamdulillah masih dipercaya dan masih diingat,” kata perempuan bernama asli Verawaty Wihardjo itu.

Namun usai perayaan Asean Games 2018, nama perempuan kelahiran Jakarta 1 Oktober 1957 itu pun kembali tenggelam. Hingga suatu ketika, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga Gatot S.Dewabroto memberi kabar tak menyenangkan:Verawaty terbaring sakit. 

"Ibu Verawaty Fajrin, legenda bulu tangkis kita sakit keras. Semoga diberi kemudahan untuk kesembuhannya," kata Gatot, 24 Juli 2021. Pernyataan Gatot itu disampaikan ketika Indonesia sedang ikut berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, dan atlet Indonesia Greysia Polii dan Apriani Rahayu meraih emas. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU