> >

Amnesty International Desak Aparat Selidiki Kasus Pelemparan Bom Molotov Kantor LBH Yogyakarta

Hukum | 19 September 2021, 15:36 WIB
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyatakan pelemparan bom molotov ke kantor LBH Jogja merupakan teror kepada pekerja bantuan hukum dan harus diinvestigasi, Minggu (19/9/2021) (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Amnesty International Indonesia menyesalkan peristiwa pelemparan bom molotov ke kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, pada Sabtu (18/9/2021) dini hari dan mendesak aparat melakukan penyelidikan.

Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, peristiwa tersebut merupakan bentuk teror kepada pekerja bantuan hukum di Yogyakarta dan Indonesia.

Oleh karena itu, Usman Hamid meminta pemerintah dan jajaran aparat keamanan setempat untuk melakukan investigasi demi menemukan pelaku pelemparan bom serta memberi rasa aman terhadap para pekerja bantuan hukum di Indonesia.

"Teror ini harus diinvestigasi, negara, pemerintah dan jajaran aparat keamanan setempat harus segera melakukan investigasi dan menemukan siapa pelaku yang bertanggung jawab di balik peristiwa pelemparan bom molotov tersebut," kata Usman Hamid dalam video yang diterima Kompas TV, Minggu (19/9/2021).

Lebih lanjut, Amnesty juga menegaskan negara seharusnya menjamin keselamatan para pekerja bantuan hukum yang bekerja atas nama hak asasi manusia.

"Negara harus menjamin setiap pekerja bantuan hukum dapat melangsungkan kerja-kerjanya tanpa ancaman dan intimidasi, tindakan-tindakan yang merendahkan martabat mereka. Bantuan hukum adalah hak asasi manusia," pungkasnya.

Baca Juga: Teror Bom Molotov di Kantor LBH Yogyakarta Jadi 'Pil Kuat' untuk Tetap Memperjuangan Keadilan

Diberitakan sebelumnya, kantor LBH Yogyakarta di Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, dilempari bom molotov pada Sabtu dini hari. Bom molotov merusak kaca, ventilasi hingga atap bagian depan kantor LBH Yogyakarta.

Menurut Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Sebab, tidak ada orang yang menginap di kantor pada malam itu.

"Tidak ada orang saat peristiwa itu, tidak ada yang tidur di sana. Kejadian kami perkirakan sekitar pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB," katanya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU