> >

Gigitan Kucing Lebih Berbahaya daripada Gigitan Anjing, Ini Penjelasannya

Kesehatan | 12 September 2021, 21:43 WIB
Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing. Sebab, kucing menggigit lebih dalam dan dapat menginjeksi bakteri ke dalam sendi dan jaringan tubuh. (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing. Sebab, kucing menggigit lebih dalam dan dapat menginjeksi bakteri ke dalam sendi dan jaringan tubuh, sehingga berpotensi lebih besar terjadi infeksi.

Sebagian orang akan mengabaikan gigitan kucing karena bekas gigitannya yang kecil. Padahal dari catatan para ilmuwan diketahui bahwa satu dari tiga orang yang terkena gigitan kucing harus dirawat di rumah sakit.

Bakteri yang ditularkan melalui gigitan kucing adalah bakteri yang sifatnya "bandel" dan sulit dilawan dengan antibiotik.

Selama lebih dari tiga tahun, 57 orang dari 193 pasien gigitan kucing harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama kurang lebih tiga hari.

Bahkan, 38 pasien harus menjalani operasi bedah untuk menghilangkan jaringan yang terinfeksi. Dari jumlah itu, delapan orang di antaranya harus dioperasi lebih dari satu kali.

Ahli menyarankan, sebaiknya, pengobatan akibat gigitan kucing dilakukan secepatnya setelah kejadian.

Baca Juga: Cara Mengetahui Berat Badan Sehat bagi Kucing Peliharaan

Sebuah hasil penelitian juga menyarankan agar wanita paruh baya berhati-hati saat membelai dan bermain dengan kucing, karena mereka yang paling mungkin tergigit.

Hasil analisis para peneliti juga menyebut bahwa gigitan kucing cenderung dianggap sepele, sehingga keluhan baru akan muncul setelah 27 jam tergigit.

Dr Brian Carlsen dari Mayo Clinic di Amerika Serikat menjelaskan, anjing memiliki karakter gigi yang sedikit lebih tumpul dibanding kucing.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : nationalgeographic


TERBARU