> >

Koalisi Pemerintah Tambah Kuat, Partai Demokrat Minta Tidak Ada Agenda Amandemen Konstitusi

Politik | 28 Agustus 2021, 18:58 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (Sumber: Dok. Herzaky Mahendra Putra)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bergabungnya Partai Amanat Nasional semakin memperbesar kekuatan koalisi pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Partai Demokrat meminta pemerintah tidak menggunakan kekuatan yang besar tersebut untuk mengubah konstitusi.

“Harapan kita tentu dengan penambahan anggota koalisi ini pemerintah janan bergenit-genit ria karena merasa kuat sekali,” ujar Kepala Bidang Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam video yang diterima KompasTV, Sabtu (28/8/2001).

Herzaky diminta pandanganya mengenai masuknya PAN ke koalisi pendukung Joko Widodo.

Baca Juga: PPP Nilai Amandemen Jabatan Presiden Berpotensi Sebabkan Perpecahan Sosial

Menurut Herzaky, bergabungnya PAN menambah kekuatan signifikan jika koalisi pemerintah ingin melakukan amandemen Undang-Undang Dasar.

“Jika melihat hitung-hitungan, hanya butuh tiga kursi dengan bergabungnya PAN, untuk melakukan perubahan konstitusi,” paparnya.

Langkah pemerintah mengajak PAN, menurut Herzaky, memunculkan pertanyaan dan kecurigaan publik.

Apalagi, belakangan sedang ramai wacana untuk mengubah konstitusi demi memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga tahun lagi. Selain itu juga ada usulan menambah jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca Juga: Jokowi Tidak Undang Ketum Partai Nonparlemen, Analis Politik: Tak Strategis Bahas Amandemen

Herzaky menilai wajar ada kecurigaan soal agenda pemerintah memasukan PAN dalam koalisi, sebab tanpa PAN pun, koalisi pemerintah sebenarnya tetap kuat.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU