> >

Banyak Penyintas Tak Berani Lapor padahal Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat

Hukum | 26 Agustus 2021, 13:43 WIB
Menteri PPPA Ri, Bintang Puspayoga (Sumber: doc. PPPA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini banyak penyintas kekerasan berbasis gender yang taku melaporkan kasus kekerasan yang dialami.

Tak terkecuali kini di tengah kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) muncul menjadi teror baru yang dapat mengancam siapa saja.

“Permasalahan pelaporan tidak hanya terjadi dalam kekerasan berbasis gender yang sifatnya fisik, namun juga yang sifatnya online," ungkap bintang dilansir dari laman resmi PPPA, Kamis (26/8/2021).

Baca Juga: Kementerian PPPA Inisiasi Pembatasan Pembelian Rokok, Khusunya pada Anak dan Remaja

Dalam kasus kekerasan berbasis gender, lanjut Bintang, sudah menjadi rahasia umum bahwa angka yang tercatatkan masih lebih kecil dibandingkan jumlah kasus sebenarnya. Mirisnya, akan selalu ada cerita sedih dari para korban di balik angka-angka yang terhitung maupun tak terhitung temasuk dalam KBGO.

"Banyak sekali penyintas yang tidak berani melaporkan kejadian karena takut diperkarakan kembali oleh pelaku. KBGO masih menjadi isu yang baru bagi banyak pihak,” ujar Menteri Bintang.

Menteri Bintang mengungkapkan ketimpangan gender akibat adanya relasi gender yang tidak setara menjadi basis Kekerasan Berbasis Gender (KBG), baik di ruang fisik maupun online.

Perempuan ataupun laki-laki berpotensi menjadi korban ataupun pelaku. Meski kenyataannya, perempuan masih menjadi kelompok paling rentan.

“Hingga saat ini perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan karena budaya patriarki yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat kita, yang telah menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki," jelas Bintang.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, praktis kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan teknologi yang tinggi memicu potensi KBGO meningkat.

Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU