> >

Pertama Kali Pemerintahan Anies, Kampung Susun Akuarium akan Dikelola Warga Melalui Koperasi

Sosial | 18 Agustus 2021, 13:13 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Akuarium, di Jakarta Utara. Warga yang telah berjuang di shelter sementara selama 5 tahun dapat segera menempati hunian tersebut. Namun, hanya 107 Kepala Keluarga dari total 240 KK warga Kampung Akuarium yang mendapatkan unit untuk dapat dihuni. Selasa,17/08/2021. (Sumber: Yohan Bagja / Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan Kampung Susun Akuarium pada Selasa (17/8/2021) kemarin. Selanjutnya, pengelolaan akan diserahkan kepada warga yang sejak awal menghuni pemukiman tersebut melalui manajemen Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM).

Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Dharma Diani mengatakan, sebelumnya ada kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta bahwa pengelolaan kampung susun akan diserahkan kepada warga. 

Kesepakatan tersebut ditandatangani bersama Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko.

"MoU hari ini itu isinya adalah kesepakatan bersama tentang penyerahan lahan dan bangunan kepada koperasi untuk mengelolanya," kata Diani kepada wartawan di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa.

Berbeda dengan unit rumah susun sederhana sewa lainnya, pengelolaan Kampung Susun Akuarium sepenuhnya diserahkan kepada manajemen warga, bukan oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) atau pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah.

"Berbeda, ini lebih kepada dari warga untuk warga, karena koperasi itu kan warga," ujar Diani.

Baca Juga: Sejarah Kampung Susun Akuarium, Digusur Ahok hingga Diresmikan Anies

Diani mengatakan, setiap penghuni dari kampung akuarium harus ikut bertanggung jawab mengelola blok hunian.

"Jadi warga itu selain dia pengembang (developer) tapi juga sebagai petugas kebersihan, petugas keamanannya jadi semua di perawatan tadi, kita dari warga untuk warga. Itu sebenarnya temanya," jelas Dinai. 

Ini merupakan biaya pertanggungjawaban yang patut dibayarkan oleh para penghuni Kampung Akuarium.

"Kalau gratis murni enggak ya karena gedung bersama nggak mungkin gratis murni karena untuk perawatan atau apa, tapi kita konotasinya bukan sewa karena lebih memiliki mereka lebih tanggung jawab untuk merawat dan lain sebagainya kan butuh biaya," ungkap Diani.

Mengenai nominal besar biaya yang perlu dibayarkan, Diani mengatakan, hal itu tengah dikaji hingga beberapa pekan mendatang. Setidaknya dalam 15 hari ke depan diharapkan sudah ada kejelasan mengenai besaran iuran. 

Baca Juga: Anies Resmikan Kampung Susun Akuarium, Ini Sederet Fasilitasnya

Penulis : Hasya Nindita Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/ANTARA


TERBARU