> >

Stok Vaksin Covid-19 di Daerah Menipis, Kemenkes: Disebabkan Penambahan Kelompok Penerima Vaksin

Kesehatan | 2 Agustus 2021, 10:01 WIB
Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan PMI Pusat di Jakarta. (Sumber: PMI Pusat)

JAKARTA, KOMAS.TV - Stok vaksin di sejumlah daerah mulai menipis. Seperti terjadi di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Stok vaksin di sana bahkan sudah kosong.

Akibatnya, Layanan vaksinasi di sejumlah fasilitas ditutup sementara hingga ada pasokan vaksin dari pemerintah pusat. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang, Masagus M Hakim.

"Iya, yang tersisa hanya vaksin alokasi khusus," kata Masagus saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (31/7/2021).

Beberapa hari sebelumnya, kekosongan stok vaksin covid-19 juga diakui oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dalam dialog bersama Kompas Petang di KOMPAS TV  (27/7/2021), Gubernur Jabar itu menyebut jumlah vaksin yang dijatah pemerintah untuk wilayahnya masih jauh dari jumlah penduduk.

Baca Juga: 3,5 Juta Vaksin Moderna Bantuan Amerika Serikat Tiba di Indonesia (1/8)

Dimintai tanggapan mengenai kelangkaan tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut beberapa hal yang dianggap menjadi penyebabnya.

Salah satunya, kata Nadia, karena sebagian besar vaksin yang dikirim ke Indonesia adalah vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk. Masih harus melalui beberapa proses untuk menjadi vaksin.

Seluruh bahan baku itu harus melalui proses filled and finished terlebih dahulu di fasilitas Bio Farma.

"Beberapa kendala yang terjadi adalah vaksin yang diterima harus diproses menjadi vaksin jadi dan diperiksa Quality Control," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/8/2021).

Proses tersebut, lanjut Nadia, dilakukan demi memastikan vaksin memiliki kualitas yang memenuhi syarat dan sesuai dengan standar yang berlaku sebelum didistribusikan.

Adapun proses dosis bulk menjadi vaksin jadi membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Butuh waktu 2 sampai 3 minggu. Jadi tidak bisa langsung digunakan " kata Nadia.

Sementara itu, kekosongan stok vaksin di beberapa daerah diakui Nadia karena produksi yang terbatas. Sementara, terjadi penambahan kelompok usia penerima vaksin.

Tidak ada pembatasan kriteria penerima vaksin seperti pada periode awal vaksinasi. Hal ini mengakibatkan stok vaksin, terutama dosis kedua, masih kosong di beberapa daerah.

"Terkait kekosongan vaksin kemarin, (ini karena) proses produksi yang hanya 3-5 juta. Di mana sejak Juli, vaksinasi diberikan pada usia lebih dari 12 tahun tanpa pembatasan kriteria seperti pada periode 1," jelas Nadia.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Kedua Baru 6 Persen

Di samping itu, untuk menambah stok vaksin Tanah Air, sebanyak 3,5 juta dosis vaksin moderna tiba di Indoensia yang merupakan bantuan dari Amerika Serikat (1/8/2021).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan persnya menyebut, dengan kedatangan vaksin tersebut, saat ini Indonesia telah menerima sebanyak 178.357.880 dosis vaksin.

"Dengan ketibaan vaksin Moderna 3,5 juta dosis pada hari ini, maka dalam catatan Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah menerima 178.357.880 dosis," kata Retno dalam keterangan virtual di kanal Youtube Sekretariat Presdien saat acara kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 32 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (1/8/2021).

Menlu menyebut, penerimaan vaksin moderna tersebut diperoleh dengan skema Covax dose sharing.

Secara keseluruhan, saat ini Indonesia telah menerima 19.704.960 dosis vaksin secara gratis daru COVAX Facility. Ia mengapresiasi langkah Amerika Serikat dalam memberikan bantuan vaksin kepada Indonesia.

"Saya mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Amerika Serikat atas dukungan tambahan vaksin Moderna," kata dia.

Menlu menegaskan, saat ini Indonesia tengah berupaya untuk mengamankan stok vaksin di tanah air, demi mempercepat proses vaksinasi, agar HERD Immunity segera tercapai.

Baca Juga: Alumni Akpol Angkatan 91 Gelar Vaksinasi Covid-19 Untuk Warga Difabel di Solo

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU