> >

Sekjen POGI Berharap SE Vaksinasi Ibu Hamil Rilis Pekan Depan

Kesehatan | 31 Juli 2021, 06:10 WIB
Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K). (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cegah kematian akibat Covid-19 pada ibu hamil, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) berharap surat edaran vaksinasi khusus ibu hamil dapat dirilis pekan depan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K) sebagai satu upaya agar nantinya ibu hamil tidak lagi masuk dalam kategori ekslusif untuk mendapatkan vaksin.

"Semoga nanti petunjuk teknisnya bisa segera dikeluarkan sehingga tidak ada lagi ibu hamil masuk dalam kategori eksklusif untuk dilakukan vaksinasi. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dikeluarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi ibu hamil," ujar Prof Budi dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/7/2021).

Prof Budi juga menjelaskan hingga kini pihaknya masih menyiapkan form pencatatan untuk memantau semua ibu hamil yang akan mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: Inggris Bantu Indonesia 600.000 Dosis Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford

Dalam proses tersebut, POGI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Selain mengupayakan ibu hamil segera mendapatkan vaksin, pihaknya juga akan memastikan ada serangkaian proses skrining yang harus dilalui sebelum penyuntikan.

Pada tahap itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Kemenkes.

Skrining penting dilakukan utamanya demi memastikan bahwa ibu hamil tidak mengalami tanda-tanda preklamsia berat. Bahkan, demi menjaga kesehatan ibu hamil, pihaknya juga akan melakukan pemantauan perkembangan bayi hingga persalinan.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Sebut Vaksin Sinovac Halal dan Baik untuk Muslim

"Yang terakhir nanti setelah dilakukan vaksin tentu harus dilakukan pemantauan, dengan catatan bagaimana dengan perkembangan bayi selama kehamilan dan juga sampai dengan persalinan," jelas Prof Budi.

"Oleh karena itu dari POGI sudah menyiapkan form pencatatan bersama-sama Kemenkes dan BKKBN akan memantau semua ibu-ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi," lanjutnya.

Sementara itu, Prof Budi mengatakan vaksin yang akan diberikan bagi ibu hamil, yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Pasalnya, jenis vaksin bagi ibu hamil ini akan disesuaikan dengan ketersediaan.

Diketahui, dalam uji klinis yang sudah dilakukan dua vaksin tersebut dinyatakan aman diberikan kepada ibu hamil.

Sementara stok vaksin Moderna yang sudah ada di Indonesia akan digunakan sebagai suntikan dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan. Terutama bagi mereka yang sudah mendapat vaksin dosis kedua jenis sinovac.

Baca Juga: KAI Buka Layanan Vaksinasi Gratis Covid-19 di Tujuh Stasiun, Mana Saja?

"Jenis vaksinnya bisa apa saja tapi paling banyak Sinovac. Moderna itu khusus untuk nakes dosis ketiga, itu juga kalau dia sudah dapat dua dosis Sinovac," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan memberikan suntikan ketiga vaksin Covid-19 sebagai booster atau penguat imun bagi tenaga kesehatan (nakes) menggunakan vaksin Moderna.

Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/7/2021). Menurutnya, pemberian vaksin dosis ketiga untuk nakes ini penting karena mereka setiap hari melayani pasien di tengah lonjakan kasus Covid-19 belakangan.

Keputusan penggunaan vaksin Moderna, kata Budi, sudah melalui diskusi dengan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Penasihat Teknis Imuniasasi Indonesia (ITAGI).

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU