> >

Hidayat Nur Wahid Imbau Jokowi dan Menag Melobi ke Arab Saudi agar Jemaah Umrah Bisa Berangkat

Politik | 28 Juli 2021, 12:37 WIB
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk melakukan lobi tingkat tinggi ke Pemerintah Arab Saudi agar jemaah umrah asal Indonesia bisa langsung pergi ke Tanah Suci. 

Seperti diketahui, kini Pemerintah Arab Saudi sudah membuka pintu umrah bagi seluruh negara. Namun, ada 9 negara termasuk Indonesia yang dikecualian untuk terbang langsung ke Tanah Suci. 

"Tidak cukup hanya dilakukan oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah atau Plt Dirjend, mestinya Presiden Jokowi atau minimal Menteri Agama yang segera melakukan lobi berkomunikasi langsung dengan Raja Salman atau pihak berkewenangan di Saudi," kata pria yang karib disapa HNW itu kepada Kompas TV, Rabu (28/7/2021). 

Baca Juga: Jelang Umrah, Kemenag Susun Skema Vaksin Booster untuk Calon Jemaah

Menurut dia, larangan Arab Saudi ini sebagai bukti bahwa penanganan Covid-19 yang tidak optimal, selain menimbulkan korban jiwa dan ekonomi yang banyak, juga bisa merembet ke masalah lain. 

"Ada yang mengevakuasi warganya dari Indonesia, ada yang menutup pintunya terhadap kedatangan orang dari Indonesia, termasuk dalam urusan ibadah umrah. Ini harusnya menjadi koreksi bagi pemerintah Indonesia, dan penyemangat untuk efektif selesaikan masalah covid-19,” ujarnya. 

Politikus PKS itu menyebut, proses karantina 14 hari di negara ketiga tentu akan merugikan jemaah umrah asal Indonesia, baik dari segi waktu maupun biaya. 

"Ini harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Karenanya untuk menyelesaikan masalah yang memberatkan calon jemaah umrah asal Indonesia itu, lobi tingkat tinggi itu perlu dilakukan untuk meyakinkan pihak Saudi Arabia soal kesiapan Indonesia terkait ketentuan vaksin," katanya. 

Ia meminta Kemenag untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kemenkes agar memastikan jemaah calon umrah bisa diprioritaskan mendapatkan booster dengan jenis vaksin yang direkomendasikan oleh Kerajaan Saudi Arabia dan sudah siap di Indonesia, yaitu Astrazenica maupun Moderna. 

“Apalagi pihak Arab Saudi juga menyatakan bahwa persyaratan tersebut dapat berubah, dengan memperhatikan keadaan yang berkembang seputar penanganan Covid-19. Semakin baik progress penanganan covid, tentunya akan semakin besar peluang keberangkatan jemaah umrah dari Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Pimpinan Komisi VIII Desak Kemenag Lakukan Pendekatan Diplomasi untuk Longgarkan Persyaratan Umrah

Ia berharap dengan telah dibukannya pintu umrah untuk Indonesia dapat membuat masyarakat Tanah Air bisa beribadah di Tanah Suci dan memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. 

"Semoga dengan diizinkannya jemaah umroh Indonesia bisa beribadah di tanah suci, maka mereka akan bersyukur dan dengan khusyuk ikut mendoakan bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa dunia yang sedang dilanda pandemi agar segera terbebas sehat dan selamat dari bala dan bahaya Covid-19 varian delta dan lainnya,” kata dia.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU