> >

Distribusi Bansos di Jakarta Terlambat, Begini Kata Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia

Sosial | 15 Juli 2021, 16:12 WIB
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/04) (Sumber: Kompas.com/M RISYAL HIDAYAT)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) mengkritik keterlambatan distribusi bantuan sosial (bansos) bagi rakyat di wilayah DKI Jakarta sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali diberlakukan 3 Juli 2021 lalu. 

Sekjen SPRI sekaligus Koordinator Koalisi Reformasi Perlindungan Sosial (KRPS), Dika Moehammad, mengatakan keterlambatan ini merupakan bukti bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak siap menghadapi situasi darurat. 

"Belajar dari pengalaman PSBB, seharusnya Pemda lebih siap dalam menyalurkan bansos. Untuk itu, kami mendesak agar Pemda segera mempercepat pendistribusian bansos tunai," kata Dika melalui keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021).

Keterlambatan ini menyebabkan rakyat terpaksa memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa bantuan pemerintah sejak PPKM darurat diberlakukan.

Dika menganggap, hal ini menjadi bukti Pemerintah tidak serius dalam melindungi warganya. 

Baca Juga: Bansos Tunai DKI Jakarta Rp 600.000 Cair Pekan Ketiga Juli 2021

Ia menyebut, berdasarkan data SPRI, pada Februari- Maret 2021, terdapat 900 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak Covid-19, namun, tidak mendapatkan Bansos Tunai (BST). 

Karena itulah ia menganggap proses penyaluran BST juga masih belum tepat sasaran. 

"Skema bansos yang saat ini dijalankan terkesan tambal sulam, cakupan yang kurang luas dan proses penyaluran yang belum tepat sasaran," ujar Dika.

Ia menambahkan, bantuan yang disalurkan pemerintah rata-rata hanya mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga hanya pada kisaran 1 - 21 % dari total kebutuhan warga miskin.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU